kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek CPO lebih cerah di tahun 2016


Minggu, 29 November 2015 / 19:12 WIB
Prospek CPO lebih cerah di tahun 2016


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) memiliki prospek cerah di tahun 2016. Program biodiesel pemerintah Indonesia diprediksi mampu meningkatkan permintaan, sementara ancaman badai El Nino dapat mengurangi produksi CPO.

Mengutip Bloomberg, Jumat (27/11) harga CPO kontrak pengiriman Februari 2016 di Malaysia Derivative Exchange naik 0,89% dari sehari sebelumnya menjadi RM 2.362 atau setara US$ 553,42 per metrik ton. Dalam sepekan terakhir CPO melompat 3,14%.

Research and Analyst PT Fortis Asia Futures, Deddy Yusuf Siregar melihat harga CPO berpotensi menguat di tahun 2016. Faktor cuaca seperti El Nino yang diprediksi akan berlanjut hingga Januari dan Maret 2016 dapat membuat harga CPO berpotensi menguat. Maklum, adanya badai El Nino mengancam produksi CPO.

“Saat ini saja produksi CPO Malaysia untuk periode 1 – 20 November turun sekitar 10%,” ujarnya.

Dalam konferensi minyak sawit dunia yang digelar di Bali pekan lalu, pemerintah Indonesia menegaskan komitmen untuk mendorong konsumsi CPO domestik melalui program biodiesel.

Bayu Khrisnamurti, Direktur Utama Badan Layanan Umum CPO Fund mengatakan, output CPO Indonesia akan stagnan atau turun sekitar 3% menjadi 30,6 juta ton hingga 32,3 juta ton tahun 2016. Sementara kewajiban biodiesel 15% sebagai campuran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar dapat meningkatkan permintaan sawit hingga 7,1 juta kiloliter dari 1,3 juta kiloliter tahun ini.

Ini artinya serapan atau produksi CPO Indonesia akan lebih banyak dimanfaatkan untuk pasar domestik. Hal tersebut diharapkan mampu mengangkat harga CPO dunia. “Tidak menutup kemungkinan harga CPO bisa melambung ke atas RM 2.500 per metrik ton di awal kuartal I-2016,” imbuh Deddy.

Hingga akhir tahun ini Deddy memperkirakan harga CPO akan bergerak di kisaran RM 2.200 – RM 2.400 per metrik ton. Faktor perlambatan ekonomi global masih akan menjadi pemberat laju kenaikan harga. Namun mulai tahun depan, permintaan CPO dunia diperkirakan naik 3 juta ton per tahun.

CPO bisa menjadi substitusi untuk banyak produk. Tidak terbatas pada minyak nabati, tetapi digunakan juga untuk pasta gigi, sabun hingga margarine.”Ini menjadi nilai tambah bagi CPO,” lanjut Deddy.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×