kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek AKRA moncer, jika raih kontrak Freeport


Selasa, 24 Oktober 2017 / 17:46 WIB
Prospek AKRA moncer, jika raih kontrak Freeport


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Freeport Indonesia menjadi salah satu calon pembeli potensial lahan industri yang dikembangkan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) di Gresik, Jawa Timur. Analis menilai, jika mendapatkan kontrak tersebut, prospek AKRA bakal melejit.

Seperti diketahui, sebagai syarat konsensi, Freeport diharuskan membangun smelter baru. Andew Franklin Hotama, analis Bahana Sekuritas mengatakan, jika Freeport Indonesia memutuskan untuk membangun pabrik smelter di kawasan Java Integrated Industrial Port and Estate (JIIPE) Gresik, maka potensi AKRA menjadi semakin moncer.

"Bila Freeport jadi bikin smelter di AKRA bakal bagus untuk emiten. Ini bisa jadi anchor untuk AKRA untuk memulai lini bisnis ke sana," jelas Andrew.

Sebelumnya, Freeport telah dipastikan akan membangun fasilitas peleburan smelter di Gresik, namun belum memberikan lokasi pasti. Dengan demikian, pilihannya bisa melanjutkan kontrak dengan PT Petrokimia Gresik atau beralih ke JIIPE.

Sumedh Samant, analis JP Morgan dalam riset 6 Oktober 2017, mengatakan prospek Freeport mengambil 100 hektare lahan di JIIPE cukup besar. Pasalnya, persyaratan konsesi Freeport yang baru mencakup pembangunan smelter baru di Indonesia.

Apalagi, Sumedh melihat, AKRA telah mengalokasikan landbank untuk pembangkit listrik tenaga gas 500 MW di Tahap 2 dan pembangkit listrik tenaga batubara 660 MW di Tahap 3. Perusahaan juga berencana memperluas instalasi pengolahan air menjadi 1.000 liter per detik di Tahap 2.

Potensi masuknya Freeport dapat menjadi katalis bagi AKRA untuk semakin mengembangkan fasilitasnya. "Kami yakin kemungkinan Freeport mengamankan landbank di JIIPE sekarang cukup tinggi," tulis Sumedh.

Atas pertimbangan tersebut, Andrew memberikan rekomendasi buy saham AKRA dengan target harga akhir tahun di Rp 8.380 per saham. Sedangkan Sumedh memberikan peringkat overweight dengan target harga Rp 8.100.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×