kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Profitabilitas Unilever Indonesia masih yang tertinggi


Minggu, 04 Maret 2018 / 20:12 WIB
Profitabilitas Unilever Indonesia masih yang tertinggi
ILUSTRASI. Unilever


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar telah merilis hasil kinerja periode 2017. Hasilnya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) masih menjadi yang paling stabil dari segi profitabilitas.

Jika ditarik lima tahun ke belakang, margin laba bersih UNVR tak pernah bergerak jauh. Rentangnya selalu ada di kisaran antara 16% hingga 17%. Dari segi tingkat pengembalian modal atawa return to equity (ROE), UNVR malah mencatatkan hasil yang paling ciamik. ROE UNVR sempat mencapai titik terendah dalam lima tahun terakhir, sebesar 122% di periode 2015.

Tapi, sejak 2013 hingga 2017, ROE UNVR berada dalam kecendeungan meningkat dari semula 130% hingga menjadi 141%.

PT Astra International Tbk (ASII) justru mencatat performa yang berkebalikan. Margin laba bersihnya berada dalam kecenderungan menurun sejak 2013. Pada periode tersebut, margin laba bersih ASII tercatat 10% hingga parkir di level 9% per 2017 lalu. Alhasil, ROE perusahaan juga menurun. Pada 2013, ROE ASII mencapai 25%. Sedang pada 2017, ROE perusahaan menyusut ke level 16%.

Head of Research Ekuator Swarna Sekuritas David Sutyanto bilang, kedua emiten tersebut memiliki profitabilitas yang berbanding terbalik lantaran baik UNVR dan ASII memiliki karakterisitik permodalan yang berbeda.

ASII punya banyak diversifikasi bisnis. "Bisnisnya seperti di sektor batubara itu padat modal," ujar David kepada Kontan.co.id, Minggu (4/2).

Berbeda dengan UNVR, modal kerja perusahaan lebih banyak berasal dari utang ketimbang modal internal. Ini mengapa rasio utang terhadap modal atau debt to equity ratio (DER) relatif tinggi.

Mengutip RTI, DER UNVR sudah lebih dari tiga kali atau sekitar 256%. Sedang posisi DER ASII masih kecil, kurang dari 1 kali atau setara sekitar 89%.

Sedang untuk perbankan, baik ROE maupun margin laba bersih perbankan cenderung menurun. David bilang, ini karena efek turunnya suku bunga acuan. Suku bunga yang menurun akan menekan laba yang pada akhirnya juga mempengaruhi ROE.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×