kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi tandan buah sawit BWPT naik 20%


Selasa, 12 September 2017 / 08:25 WIB
Produksi tandan buah sawit BWPT naik 20%


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) terus meningkat. Emiten perkebunan ini memperkirakan, produksi TBS mereka selama Agustus lalu naik lebih dari 20% dibanding volume pada awal tahun.

Per Januari 2017, produksi TBS BWPT tercatat sebanyak 100.573 ton. Artinya, produksi BWPT sepanjang Agustus lalu bisa mencapai 120.688 ton. Sejatinya, kenaikan produksi tandan buah ini sudah terlihat sejak Juli lalu.

Pada Juli, produksi TBS BWPT mencapai 113.906 ton. Angka ini meningkat 17% ketimbang produksi bulan sebelumnya 96.838 ton. Bahkan, dibandingkan dengan Juli tahun lalu, produksi TBS BWPT melesat 82% dari sebelumnya hanya 62.371 ton.

Seiring dengan kenaikan volume TBS, produksi minyak sawit mentah (CPO) BWPT turut terkerek. Sampai Juli lalu, produksi CPO mereka mencapai 24.584 ton, naik sekitar 18% dibanding Juni sebesar 20.892 ton. "Produksi kami membaik setelah banyaknya hari libur pada Juli lalu," ujar Satrija Budi Wibawa, Sekretaris Perusahaan BWPT, kemarin.

Meski produksi makin meningkat, harga acuan CPO BWPT justru sedang dalam tren penurunan. Per Maret 2017, harga acuan CPO perusahaan ini masih berada di level Rp 8.341 per kilogram (kg). Lalu pada Juli, harga acuannya tercatat Rp 7.585 per kg. Artinya, sejak Maret, harga acuan CPO BWPT turun sekitar 9%.

Andrew F. Hotama, Analis Bahana Sekuritas, memprediksikan, harga CPO kembali meningkat di sisa tahun ini. Festival Diwali di India menjadi sentimen yang paling signifikan mengerek harga CPO. "Festival yang berlangsung pada Oktober nanti itu biasanya akan memunculkan lonjakan permintaan CPO," ujar Andrew dalam risetnya akhir pekan lalu.

Prediksi Andrew, harga CPO hingga akhir tahun nanti bisa mencapai US$ 650 per ton. Angka ini naik 1,2% dibanding harga CPO sepanjang 2016 lalu, atau 0,7% lebih tinggi ketimbang harga CPO secara year to date (ytd).

Menurut Andrew, BWPT jadi salah satu emiten yang akan terpapar sentimen positif itu. "Apalagi, BWPT tahun ini tengah memasuki fase produksi utamanya," imbuhnya. Ia merekomendasikan buy saham BWPT, dengan target harga Rp 630 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×