kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Private Placement, ini nama-nama investor BIPI


Senin, 18 Desember 2017 / 22:04 WIB
Private Placement, ini nama-nama investor BIPI


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Benakat Integra Tbk (BIPI) telah menentukan nama-nama investor yang bakal menyetorkan modal dalam aksi private placement. Dalam aksi ini, BIPI akan menerbitkan 10% saham baru.

Nilai saham baru tersebut, sebesar Rp 313,97 miliar. Dalam aksi ini BIPI melepas maksimal 3,65 miliar saham biasa seri B dengan harga pelaksanaan Rp 86 per saham.

Pihak investor yang akan menyetorkan modal setara dengan 10% saham perusahaan yakni PT Risco Investama Lestari sebesar 36,52% dari saham baru, Knight Investments Pte Ltd sebesar 18,26% dari saham baru, PT Baskara Timur Kencana sebesar 18,26% dari saham baru.

Selain itu, PT Inti Bumi Artha sebesar 18,26% dari saham baru, dan PT Geolink Indonesia sebesar 8,7% dari saham baru. Investor tersebut merupakan pelaku investasi yang memiliki reputasi dalam bidang energi. Para investor ini, akan menyetorkan modalnya pada 22 Desember 2017.

Dana segar yang diperoleh dari setoran modal para investor dalam penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) ini, akan digunakan Perseroan untuk modal kerja dan mendukung ekspansi BIPI.

Saat ini, BIPI tengah menjajaki ekspansi usaha infrastruktur lainnya. Ekspansi ini masih terkait dalam bidang energi antara lain seperti pembangkitan energi listrik. "Sementara kami masih mengkaji beberapa proyek yang berhubungan dengan infrastruktur," terang Michael Wong Direktur Keuangan BIPI kepada Kontan.co.id, Senin (18/12).

Lebih lanjut, Michael menyatakan diantara beberapa proyek infrastruktur yang paling potensial yakni pada bidang pembangkit listrik. Menurut manajemen, permintaan pada bisnis ini masih besar, sebab banyak kebutuhan pembangkit listrik di Indonesia.

Saat ini BIPI memiliki wilayah operasional di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Namun untuk pengembangan proyek tersebut tidak menutup kesempatan untuk menjajaki wilayah lainnya. "Kemungkinan antara Sumatera atau Kalimantan," tambahnya.

Sayangnya, pihaknya belum bisa membocorkan dengan siapa BIPI akan menjalin mitra. Termasuk di antaranya nilai investasi yang akan dikucurkan dalam proyek infrastruktur pembangkit listrik ini. "Sementara belum bisa kami disclose, karena belum deal 100%," tambahnya.

Selain mengkaji bisnis pembangkit listrik, BIPI juga berminat mengembangkan bisnis infrastruktur lain. Di antaranya seperti bisnis pelabuhan dan infrastruktur pertambangan batubara lainnya.

Dalam paparan yang dilakukan sebelumnya, BIPI menyatakan dana private placement tersebut akan menambah modal BIPI dalam berekspansi. Terutama dalam memperkuat posisinya sebagai perusahaan infrastruktur energi terintegrasi.

Saat ini, yang menjadi motor penggerak BIPI berada di bawah PT Astrindo Mahakarya Indonesia yang mengendalikan PT Mitratama Perkasa (PT MP) dan PT Nusa Tambang Pratama (PT NTP). Masing-masing merupakan pemilik dan pengelola infrastruktur pelabuhan batubara dan overland conveyor (OLC) dengan kontrak penyewaan aset jangka panjang. Yakni dari eksportir batu bara terbesar di Indonesia yaitu PT Kaltim Prima Coal (PT KPC) dan PT Arutmin Indonesia (PT AI).

Setiap ton batubara yang diproduksi di area tambang proyek PT KPC dan PT AI akan melewati aset PT MP dan PT NTP. Dari Januari sampai pertengahan Desember 2017, BIPI melakukan penanganan aktual batubara sebesar 77,32 juta ton.

Di mana penanganan aktual PT Mitratama Pratama sebesar 19,28 juta ton dan PT Nusa Tambang Pratama sebesar 58,04 juta ton. Sementara total target pencapaian Desember tahun ini mencapai 79 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×