kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Poundsterling tak berdaya di depan dollar AS


Rabu, 14 Juni 2017 / 18:59 WIB
 Poundsterling tak berdaya di depan dollar AS


Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Ketidakstabilan situasi politik di Inggris jadi penyebab masih melemahnya GBP/USD di perdagangan hari ini.

Mengutip Bloomberg, Kamis (14/6) pukul 16.49 WIB pasangan GBP/USD melemah 0,09% ke level 1,2743 dibanding hari sebelumnya.

Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka mengatakan saat ini pelemahan GBP/USD terjadi karena tingginya ketidakpastian di Britania Raya pasca pemilu 8 Juni 2017 lalu. Kini pasar sedang menanti bagaimana upaya Theresa May untuk mengumpulkan suara hingga 326 suara demi memenangkan kursi mayoritas di parlemen Inggris. Pada pemilu kemarin Partai Konservatif yang mengusung May hanya berhasil mengantongi 318 suara.

Jika nantinya May gagal maka Jeremy Corbyn dari Partai Buruh akan mencoba mengumpulkan koalisi dan apabila berhasil maka May harus turun dari posisinya sebagai Perdana Menteri Inggris. “Selama katalis ini mempengaruhi pasar maka GBP cenderung lemah walau data ekonominya terbilang positif,” ungkap Tonny.

Adapun data ekonomi Inggris yang rilis antara lain angka pengangguran Inggris Mei 2017 turun dari 22.000 menjadi 7.300 dan tingkat pengangguran yang stabil di level 4,6%. Kedua data ini bisa jadi daya tahan namun tidak kuat untuk membawa GBP/USD berbalik arah sebab juga dibayangi oleh data rata-rata upah tenaga kerja Inggris yang menurun dari 2,3% menjadi 2,1%.

Apalagi fokus pasar tertuju pada hasil FOMC. Memang kenaikan suku bunga The Fed sudah hampir dipastikan terjadi sebesar 25 bps namun yang ditunggu pasar saat ini adalah proyeksi kenaikan suku bunga hingga akhir tahun 2017. Apakah benar akan berlangsung dalam dua kali lagi. Penantian itu untuk sementara menguntungkan USD. Jika nantinya The Fed hawkish maka bisa dipastikan EUR/USD pada Kamis (15/6) akan melemah semakin dalam.

Selain juga pasar menunggu data inflasi AS Mei 2017. Diduga data inflasi AS bertahan di level 0,2% dan itu bisa menjadi daya tahan.

“Peluang GBP/USD melemah masih terbuka lebar terutama jika hasil FOMC bernada hawkish,” tebak Tonny. Ini mengingat Bank of England pun dijadwalkan akan mengadakan rapat pada Kamis (15/6) dan diperkirakan belum akan merubah kebijakannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×