Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Euforia pemilu dadakan di Inggris yang akan dihelat 8 Juni 2017 mendatang masih jadi katalis utama yang menjaga keunggulan GBP/USD.
Mengutip Bloomberg, Kamis (20/4) pukul 16.45 WIB pairing GBP/USD yang terbang 0,46% di level 1,2836 dibanding hari sebelumnya.
Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menjelaskan penguatan yang didulang oleh GBP/USD memang sudah berlangsung sejak Selasa (18/4). Hal ini menyusul pernyataan mengejutkan Perdana Menteri Inggris, Theresa May yang meminta digelarnya pemilu Inggris pada 8 Juni 2017 mendatang.
“Terbaru, pemilu tersebut sudah disetujui oleh Parlemen Inggris dan hal ini semakin menambah kekuatan poundsterling untuk sementara waktu,” tutur Putu.
Ditambah lagi faktor ini datang bersamaan ketika USD masih dipandang meragukan oleh pelaku pasar menyusul belum adanya kepastian mengenai perjanjian perdagangan terbarunya dengan Jepang.
AS pun masih terus bergelut dalam ketegangan politiknya dengan Korea Utara sehingga nyaris belum ada katalis positif secara fundamental yang bisa mengangkat USD lebih jauh. “kans GBP/USD menguat masih terbuka lebar,” duga Putu.
Ini berkaca dari tambahan tenaga yang bisa datang dari hasil pidato Mark Carney, Gubernur Bank of England Jumat (21/4) dini hari nanti.
Apabila nantinya Carney tidak menyelipkan pernyataan yang mengejutkan dan minim menyinggung masalah kebijakan moneter Inggris selanjutnya, maka GBP berpeluang terus unggul. Sementara USD sendiri masih bisa ditekan lebih dalam oleh sajian data ekonominya yang akan negatif.
Memang diprediksi data manufaktur Philadelphia Maret 2017 yang akan dirilis turun dari 32,8 menjadi 25,6 dan klaim pengangguran mingguan AS ikut bertambah dari 234.000 menjadi 241.000. "Terbatas tapi masih bisa menguat," tutup Putu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
