kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Potensial, tetap cermati risiko investasi KIK EBA


Kamis, 14 Desember 2017 / 21:04 WIB
Potensial, tetap cermati risiko investasi KIK EBA


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski menyimpan potensi besar di waktu mendatang, produk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) masih berhadapan dengan sejumlah risiko investasi yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana mengatakan, risiko likuiditas masih menghantui investor yang berkecimpung pada produk KIK EBA. Menurut dia, ketika hendak menjual kepemilikan KIK EBA, investor harus mencari pembelinya sendiri.

Manajer investasi pun lebih berperan sebagai perantara dalam situasi tersebut. “Masalahnya, mencari pembeli KIK EBA bukan perkara mudah,” kata Wawan.

Selain likuiditas, investor juga mesti berhadapan dengan risiko gagal bayar oleh perusahaan. Ini mengingat investor berhak atas klaim pendapatan ataupun kredit bank yang ditanggung oleh perusahaan pemilik KIK EBA.

Berdasarkan risiko-risiko tadi, Wawan menilai tidak semua investor cocok dengan produk KIK EBA. "Produk ini kurang cocok bagi investor yang kurang siap dengan jenis investasi alternatif jangka panjang," katanya.

Ia juga menambahkan, manajer investasi perlu mempertimbangkan pemilihan aset dasar dan perusahaan yang diajak bekerja sama sebelum benar-benar meluncurkan KIK EBA.

Di kesempatan lain, Portfolio Manager Mandiri Investasi, Tommy H. Simamora mengaku pihaknya memprioritaskan untuk memilih aset dasar yang minim risiko. Selain itu, aset dasar tersebut haruslah dikelola oleh perusahaan yang memiliki fundamental yang stabil.

Ia mencontohkan pada produk KIK EBA Mandiri JSMR01 yang memiliki aset dasar berupa surat berharga hak pendapatan jalan tol Jagorawi. Jalan tol tersebut disebutnya mampu mendatangkan keuntungan hingga Rp 700 miliar per tahun untuk PT Jasa Marga Tbk selaku pengelola. “Investor pun berhak atas klaim sebanyak Rp 400 miliar dari pendapatan tersebut,” kata Tommy.

Selain itu, Mandiri Investasi juga menjalin kesepakatan dengan Jasa Marga agar menyediakan asuransi kepada para investor KIK EBA apabila hak atas jumlah pendapatan tol Jagorawi meleset dari target. “Kami berusaha memastikan agar perusahaan bisa berkomitmen terhadap para investor,” ujar Tommy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×