kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penggunaan dana tentukan prospek saham rights issu


Jumat, 29 September 2017 / 07:08 WIB
Penggunaan dana tentukan prospek saham rights issu


Reporter: Nisa Dwiresya Putri, Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Pasar modal domestik bakal diguyur penerbitan saham baru (rights issue). Sejumlah emiten berencana melaksanakan rights issue untuk menghimpun pendanaan segar dari pasar.

Beberapa di antaranya adalah Lippo Cikarang (LPCK), J Resources Asia Pasifik (PSAB), Duta Intidaya (DAYA), Medco Energi Internasional (MEDC), Trada Maritime (TRAM) dan Nippon Indosari Corpindo (ROTI).

Penerbitan saham baru ini membuka kesempatan bagi investor untuk berinvestasi. Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada menilai ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum berinvestasi di saham rights issue. Salah satunya adalah rasio rights issue.

"Investor harus memperhatikan rasio rights issue agar bisa mengetahui harga teoritis saham tersebut," ujar dia, Kamis (28/9). Semakin besar rasionya, maka harga teoritis saham akan turun.

Investor juga harus memperhatikan harga pelaksanaan rights issue. Gunanya untuk menghitung berapa potensi penurunan saham tersebut. "Nah, begitu saham menunjukkan sinyal rebound maka di situ waktu tepat untuk masuk," kata Reza.

Di sisi lain, prospek saham pasca rights issue bergantung penggunaan dananya. Investor lebih menyukai emiten menggunakan dana hasil rights issue untuk ekspansi.

Jika dana itu untuk membayar utang, pasar tentu mencermati lebih detail prospek ke depan. Misalnya rights issue MEDC, di mana dananya untuk membayar utang.

Saat ini penerbitan saham baru MEDC dinanti pasar. "Jika prospek emitennya menarik, tak heran jika investor tetap tertarik pada rights issue tersebut meski dananya akan digunakan untuk membayar utang," papar Reza.

Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan juga berpendapat, dalam aksi rights issue, hal utama yang patut diperhatikan adalah tujuan penggunaan dana. Kalau tujuan penggunaan dana pure untuk ekspansi, itu langkah bagus. Untuk tujuan backdoor listing, akuisisi atau imbreng memang sedikit lebih kompleks, ujar dia.

Pertimbangannya, ketika dana rights issue digunakan untuk ekspansi, investor akan lebih mudah menelisik rekam jejak bisnis emiten yang bersangkutan. Ekspansi juga menandakan bahwa emiten tersebut percaya diri dengan prospek bisnisnya. Alfred pun menilai, perusahaan yang memiliki tujuan ekspansi punya ruang pertumbuhan yang lebih besar.

Adapun untuk TRAM, Alfred masih melihat risiko yang besar. Dilusinya 80% dan dana yang masuk relatif besar, artinya usaha yang diakuisisi itu signifikan sekali mempengaruhi prospek TRAM ke depan. Tentu risikonya cukup besar, ucap Alfred.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×