kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah mengejar volume dalam lelang SUN


Rabu, 01 Agustus 2018 / 10:27 WIB
Pemerintah mengejar volume dalam lelang SUN
ILUSTRASI. Pemerintah raup 12 triliun dari Lelang SUN


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang Surat Utang Negara (SUN), Selasa (31/7) berlangsung ramai. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, jumlah penawaran yang masuk sebesar Rp 45,4 triliun.

Sementara, pemerintah memilih untuk memenangkan lelang atau menyerap lelang pada batas maksimum Rp 20 triliun.

I Made Adi Saputra, Analis Fixed Income MNC Sekuritas mengatakan pemerintah saat ini sedang fokus mengejar volume penerbitan agar mencapai target penerbitan Rp 180 triliun di sepanjang kuartal III 2018. Made menghitung hingga lelang SUN saat ini, pemerintah baru mencapai Rp 64 triliun.

Fokus pemerintah mengejar volume penerbitan membuat pemerintah harus rela memberi yield tinggi. Made mengatakan dampaknya membuat di pasar sekunder jadi kurang menarik. Dengan kecenderungan yield tinggi, maka investor pembeli pertama mau tidak mau harus memegang SUN dalam jangka waktu lama.

Artinya, kurang menguntungkan bila langsung dijual di pasar sekunder karena ada risiko pada lelang berikutnya tren yield yang diberikan pemerintah masih tinggi. "Kalaupun ada kesempatan trading itu benar-benar dalam jangka pendek," kata Made, Selasa (31/7) . Yield yang dalam tren tinggi membuat harga SUN turun.

Made mengatakan saat ini jumlah penawaran yang masuk juga cukup banyak karena investor ingin memanfaatkan untuk mendapatkan yield tinggi terutama pada SUN jangka panjang.

Namun, di tengah kondisi yield yang tinggi, jadinya investor banyak memburu SUN dengan tenor pendek, yaitu di Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan FR0063.

Tercatat, seri FR0063 bertenor lima tahun menerima paling tinggi penawaran sebesar Rp 12,05 triliun. Yield rata-rata tertimbang seri ini 7,67%. Pemerintah menyerap Rp 7,75 triliun dari seri ini.

Selanjutnya, seri SPN12190801 menerima penawaran sebesar Rp 14,22 triliun. Seri bertenor 1 tahun ini memiliki rata-rata yield tertimbang 6,16% dan pemerintah menyerap Rp 3 triliun dari seri ini.

Seri FR0064 menerima penawaran masuk Rp 7,63 triliun. Seri bertenor 10 tahun ini memiliki rata-rata yield tertimbang 7,81% dan pemerintah menyerap Rp 4,2 triliun dari seri ini.

Tak jauh berbeda, seri SPN03181101 menerima penawaran sebesar Rp 7,22 triliun. Pemerintah menyerap Rp 3 triliun dari seri ini.

Terakhir, seri FR0065 bertenor 15 tahun mendapat penawaran yang paling rendah sebesar Rp 4,33 triliun. Yield rata-rata tertimbang seri ini 8,22% dan pemerintah memenangkan Rp 2,05 triliun dari seri ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×