kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelemahan ringgit bisa angkat harga CPO lagi


Kamis, 23 November 2017 / 15:38 WIB
Pelemahan ringgit bisa angkat harga CPO lagi


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) kembali melandai. Padahal, CPO baru saja naik usai menyentuh level terendah tiga bulan di RM 2.622 per metrik ton. Meski demikian, analis meyakini minyak sawit mentah bakal mampu berbalik arah menguat.

Mengutip Bloomberg, Kamis (23/11) pukul 14.00 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Februari 2018 turun 0,68% ke level RM 2.626 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Sedangkan, jika dibandingkan sepekan sebelumnya, harganya telah terkoreksi sekitar 4,09%.

Analis PT Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, CPO masih memiliki katalis positif untuk bisa melanjutkan penguatan. Naiknya harga minyak kedelai dan minyak mentah berpotensi mendukung harga CPO. Nilai kontrak berjangka minyak kedelai di Chicago naik ke level tertinggi dua pekan pada hari Rabu, karena aksi teknikal buying menjelang libur Thanksgiving di AS.

Sementara harga minyak berpotensi lanjut naik, karena ditutupnya jalur pipa minyak mentah dari Kanada yang memangkas suplai ke Amerika Serikat dan turunnya cadangan minyak mentah AS dalam laporan Energy Information Administration (EIA) ke level 1,9 juta barel.

“Ditambah lagi adanya pelemahan ringgit terhadap dollar AS membuat harga minyak sawit menjadi lebih murah untuk pemilik mata uang lainnya,” papar Faisyal, Kamis (23/11).

Di tengah libur pasar Amerika Serikat (AS), ringgit justru tertekan di hadapan dollar AS. Mengutip Bloomberg, Kamis pukul 15.10 WIB, ringgit terkoreksi 0,05% ke level 4.1132 per dollar AS.

Dengan sentimen positif tersebut, Faisyal memperkirakan, hari ini, CPO akan bergerak di kisaran RM 2.500-RM 2.630 per metrik ton.

Dalam jangka pendek, sebelum masuk ke level ke RM 2.630 per metrik ton, harga harus menembus level RM 2.600 per ton.  Di sisi lain, sebelum menembus support di RM 2.500 per ton, harga terlebih dahulu harus melewati level RM 2.550 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×