kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar obligasi cetak kinerja positif di kuartal 3


Rabu, 04 Oktober 2017 / 22:43 WIB
Pasar obligasi cetak kinerja positif di kuartal 3


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja pasar obligasi menunjukkan hasil yang memuaskan sepanjang kuartal ketiga lalu. Berdasarkan data Infovesta, indeks pasar obligasi pemerintah mencatatat kinerja positif sebesar 3,17% sedangkan pasar obligasi korporasi meraih tingkat kinerja sebesar 2,25%.

Wawan Hendrayana, Head of Investment Research Infovesta Utama mengatakan, tren inflasi rendah dan suku bunga acuan yang sedang turun memberi angin segar terhadap pasar obligasi. Pasalnya, hal itu membuat harga obligasi meningkat. “Perekonomian Indonesia saat ini baik bagi iklim pasar obligasi,” kata Wawan.

Ketika suku bunga diturunkan, seri-seri surat utang negara (SUN) bertenor panjang seperti FR0075, FR0074, dan FR0072 sangat diuntungkan. Karena selain harganya meningkat, tingkat imbal hasil seri-seri tersebut juga tergolong tinggi. Meski begitu, seri-seri jangka pendek masih tetap banyak peminatnya mengingat tingkat risiko yang didapat tidak terlalu besar.

Kinerja yang positif membuat investor asing masih gemar mengoleksi obligasi pemerintah. Wawan memaparkan, saat ini kepemilikan asing di pasar obligasi negara berada di kisaran 40% dengan nilai mencapai Rp 824 triliun. "Banyak investor asing yang melakukan net sell di pasar saham kemudian pindah ke obligasi karena imbal hasilnya lebih menarik," katanya.

Selain itu, tingkat volatilitas dan likuiditas yang tinggi membuat investor asing lebih senang terjun ke pasar obligasi pemerintah. Kepemilikan investor asing di pasar obligasi korporasi pun hanya sekitar 10%. "Karena obligasi korporasi punya risiko bangkrut pada perusahaan yang bersangkutan," ujar Wawan.

Wawan pun menyebut, prospek pasar obligasi masih akan stabil terlepas bahwa potensi penurunan kembali suku bunga acuan BI tergolong kecil pada akhir tahun. Ia pun memperkirakan bahwa sentimen eksternal berupa rencana The Fed menaikkan suku bunga acuan lebih perlu diperhatikan oleh para pelaku pasar obligasi. “Kalau The Fed ternyata mempercepat kenaikan suku bunganya bisa timbul gejolak di pasar obligasi,” tandas Wawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×