kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Panin dan Majoris nikmati lonjakan dana pasar uang


Kamis, 17 Agustus 2017 / 21:26 WIB
Panin dan Majoris nikmati lonjakan dana pasar uang


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Sejumlah manajer investasi menikmati banjir dana kelolaan pada produk reksadana pasar uang yang mereka kelola. Salah satunya, PT Panin Asset Management.

Situs PT Panin Asset Management mencatat, per 31 Desember 2016 dana kelolaan reksadana pasar uang sebesar Rp 72, 43 miliar. Adapun, per akhir Juli 2017, dana kelolaan tersebut melonjak 355,41% menjadi Rp 329,86 miliar.

“Tahun lalu dana kelolaan pasar uang relatif kecil, pada tahun ini ada tambahan investor perorangan dan institusi yang masuk sehingga meningkat cukup signifikan,” kata Direktur Panin Asset Management Rudiyanto, baru-baru ini.

Menurut data Infovesta Utama per Juli 2017, dana kelolaan reksadana pasar uang tumbuh 72,73% secara year-to-date (ytd). Sementara reksadana saham mencatatkan penurunan 0,59%, reksadana campuran hanya tumbuh 18,30%, dan reksadana pendapatan tetap hanya tumbuh 25,09%.

Pemain lain, PT Majoris Asset Management  juga mencatatkan performa serupa. Tandy Cahyadi, Head Of Business Development Majoris Asset Management Tandy Cahyadi mengakui, terjadi kenaikan dana kelolaan pada produk reksadana pasar uang. “Kenaikan AUM reksadana pasar uang kami relatif tinggi dibanding dengan jenis reksadana kami yang lain,” kata Tandy.

Meski demikian, Tandy menyebut, total dana kelolaan rekasdana pasar uang di Majoris Asset Management masih tergolong kecil.

Menurut Tandy, pertumbuhan dana kelolaan reksadana pasar uang kini tinggi disebabkan investor menganggap kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah mencapai puncaknya. Dus, banyak dari investor yang melakukan realokasi atau rebalancing sebagian aset dari saham ke pasar uang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×