kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Operator Pizza Hut tawarkan 30% saham


Selasa, 13 Maret 2018 / 06:27 WIB
Operator Pizza Hut tawarkan 30% saham
ILUSTRASI. Pizza Hut Delivery


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu peritel makanan, yakni PT Sari Melati Kencana, siap go public. Pengelola restoran cepat saji Pizza Hut ini akan mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pizza Hut menargetkan saham perdana akan tercatat di BEI pada 22 Mei 2018. "Kami akan menawarkan saham IPO sebesar 30% dari modal yang ditempatkan dan disetor," ungkap Alwin Arifin, Direktur Utama PT Sriboga Flour Mill, induk usaha Sari Melati Kencana, Senin (12/3).

Manajemen Sriboga tidak menjelaskan berapa target dana yang akan dihimpun dalam aksi korporasi tersebut.

Alwin mengungkapkan, Sari Melati akan menggunakan dana IPO untuk mendukung ekspansi usaha. Saat ini, Pizza Hut memiliki 400 gerai di seluruh Indonesia. Dalam dua tahun ke depan, Sari Melati Kencana akan ekspansi hingga 100 gerai Pizza Hut. Untuk satu gerai, anak usaha grup Sriboga ini membutuhkan investasi berkisar Rp 3 miliar hingga Rp 8 miliar.

Pizza Hut merupakan bagian dari holding PT Sriboga Raturaya yang berdiri pada tahun 1995 silam. Dari sini, Sriboga Flour Mill merupakan pemisahan dari Sriboga Raturaya pada 2011. Jaringan ritel grup ini terdiri dari Pizza Hut, Marugame Udon, dan Sriboga Bakeries Integra.

Dalam aksi IPO tersebut, Sari Melati Kencana menunjuk tiga penjamin emisi, yakni CLSA Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan CIMB Sekuritas.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya berpendapat, dengan bisnis yang cukup bagus, IPO pengelola jaringan resto Pizza Hut ini kemungkinan akan cukup diminati oleh para investor. Apalagi, manajemen akan menggunakan dana hasil IPO untuk kebutuhan ekspansi. "Akan bagus bagi perusahaan tersebut. Apalagi jika manajemen akan melakukan ekspansi ke Luar Jawa," ungkapnya kepada KONTAN, kemarin.

Menurut Christine, saat ini merupakan momentum yang tepat bagi korporasi untuk mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia. Apalagi, bisnis ritel pada tahun ini mulai membaik dibandingkan kondisi tahun lalu yang cenderung melambat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×