kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Notulensi The Fed dirilis, Wall Street mixed


Kamis, 23 Februari 2017 / 06:06 WIB
Notulensi The Fed dirilis, Wall Street mixed


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Pasar saham Amerika Serikat ditutup mixed atau beragam pada transaksi perdagangan Rabu (22/2). Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,16% menjadi 20.775,60. Saham DuPont memimpin kenaikan. Sedangkan saham Intel mencatatkan penurunan terdalam.

Adapun indeks S&P 500 mengalami penurunan 0,11% menjadi 2.362,82. Sektor energi mencatatkan kenaikan terbesar di antara lima sektor lainnya. Sedangkan sektor utiliti menjadi sektor yang tertekan.

Indeks Nasdaq Composite ditutup turun 0,09% menjadi 5.860,63.

Dalam setiap empat saham yang naik, terdapat tiga saham yang menurun di New York Stock Exchange. Volume transaksi perdagangan tadi malam melibatkan 824,83 juta saham dan volume transaksi gabungan mencapai 3,455 miliar saham saat penutupan market.

Wajah bursa AS mixed setelah bank sentral AS merilis hasil notulensi rapat yang berlangsung 31 Januari hingga 1 Februari lalu. Kesimpulan yang bisa diambil dari notulensi itu adalah kenaikan suku bunga AS sepertinya akan terjadi lebih cepat dari yang dibayangkan. Hanya saja, kata-kata yang digunakan oleh The Fed masih sama, yakni 'faily soon'.

"Kita kembali menebak-nebak kata yang sangat ambigu tersebut. Hari ini, interpretasi market adalah kondisi ini tak banyak berubah dari yang sebelumnya," jelas JJ Kinahan, chief market strategist TD Ameritrade.

Pendapat lain diungkapkan oleh Mike Bailey dari FBB Capital Partners. Dia mengatakan, berdasarkan langkah sebelumnya, market berharap The Fed menggunakan bahasa yang lebih dovish. "Saya rasa ini merupakan bahasa yang cukup aman. Ini memberikan Janet Yellen ruang untuk bernafas. Hal ini juga bisa berarti apapun juga antara Maret hingga Juni," ungkapnya.

Dalam notulensi itu diketahui, para anggota The Fed menggunakan waktu mereka saat rapat untuk mendiskusikan adanya perubahan yang diterapkan oleh pemerintahan baru di Gedung Putih. Konklusi yang tercipta adalah ada indikasi kuat kenaikan suku bunga akan dilakukan tak lama lagi.

The Federal Open Committee mendiskusikan mengenai dampak dari penurunan pajak, sejumlah regulasi, serta tingginya anggaran belanja domestik di bawah kepemimpinan Donald Trump.

Sekadar informasi tambahan, saat ini, ekpektasi market untuk kenaikan suku bunga acuan terbilang rendah yakni sekitar 22% kemungkinan. Selain itu, market juga memprediksi, kenaikan suku bunga AS akan dilakukan pada Juni. Lebih cepat dari perbandingan semula yakni November atau Desember. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×