kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Net buy asing Rp 420 M, IHSG sesi I melaju


Jumat, 29 Juli 2016 / 11:51 WIB
Net buy asing Rp 420 M, IHSG sesi I melaju


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mantap berada di atas level 5.300 hingga akhir sesi I. Data RTI menunjukkan, pada pukul 11.30 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,44% menjadi 5.322,78.

Ada 153 saham yang menyokong laju indeks. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 142 saham dan 80 saham lainnya tak berubah posisi.

Volume transaksi perdagangan siang ini melibatkan 4,502 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 4,357 triliun.

Secara sektoral, ada enam sektor yang bergerak positif. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain: sektor industri lain-lain naik 4,32%, sektor agrikultur naik 1,62%, dan sektor infrastruktur naik 1,35%.

Adapun saham-saham indeks LQ 45 yang bertengger di posisi top gainers, di antaranya: PT Astra International Tbk (ASII) naik 4,71% menjadi Rp 7.775, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik 3,23% menjadi Rp 4.480, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 2,23% menjadi Rp 6.875.

Di posisi top losers indeks LQ 45 siang ini, terdapat saham-saham: PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 4,4% menjadi Rp 9.775, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 2,93% menjadi Rp 46.400, dan PT Siloam International Tbk (SILO) turun 2,52% menjadi Rp 10.625.

Hingga siang ini, investor asing masih terlihat memburu saham-saham Indonesia. Di seluruh market, nilai pembelian bersih asing (net buy) mencapai Rp 420 miliar. Sedangkan di pasar reguler, net buy asing sebesar Rp 324,3 miliar.

Menurut Taye Shim, analis Daewoo Securities, pergerakan market yang positif dipengaruhi sejumlah faktor. Pertama, besarnya kemungkinan pertumbuhan PDB kuartal II Indonesia dengan konsensus 5% (yoy). "Kami memprediksi pertumbuhan PDB 5,1%," jelasnya seperti dalam riset yang dirilis hari ini.

Faktor kedua adalah arus dana dari pemberlakuan kebijakan tax amnesty. Ketiga, harapan tinggi investor terhadap reshuffle kabinet yang baru dilakukan beberapa hari lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×