kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Minyak diproyeksi bullish dalam jangka panjang


Rabu, 11 Oktober 2017 / 18:12 WIB
Minyak diproyeksi bullish dalam jangka panjang


Reporter: Nathania Pessak | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Harga minyak dunia kembali menghangat seiring harapan berkurangnya suplai di pasar global. Mengutip Bloomberg, Rabu (11/10) pukul 15.20 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 0,41% ke level US$ 51,13 per barel.

"Arab Saudi dan OPEC berencana melakukan pengetatan ekspor lebih lanjut untuk mendukung harga kembali naik," ujar Research & Analyst Monex Investindo Futures Faisyal, Rabu.

Menurut Faisyal, pasar masih menunggu hasil rapat OPEC yang akan digelar pada 20 Oktober mendatang. Pasar menanti keputusan OPEC apakah akan kembali melanjutkan pengetatan, atau berhenti sampai bulan Maret 2018.

"OPEC menerapkan pengetatan pola produksi untuk menyeimbangkan suplai dan permintaan," kata Faisyal. Harapannya, harga minyak bisa stabil. Pasalnya, produksi minyak AS sampai saat ini masih terus meningkat.

Untuk jangka panjang, Faisyal meramal, harga minyak tidak akan jauh dari posisi sekarang. Karena tingkat permintaan dan kebijakan OPEC mampu membuat minyak tetap melaju stabil. "Arab mengatakan suplai pasar minyak global sudah mendekati seimbang, sehingga ini cukup baik," imbuh Faisyal.

Untuk itu, Fasiyal memprediksi, besok (12/10), harga minyak masih dalam tren penguatan di rentang US$ 50,30-US$ 52,30 per barel dan US$ 48,30-US$ 54,50 sebarel dalam sepekan.

"Ekspetasi cadangan minyak pemerintah pekan ini turun, bisa membantu menopang harga," pungkas Faisyal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×