Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berkat potensi kenaikan harga yang tinggi, karya lukisan masih dinilai sebagai barang seni yang paling menarik untuk dijadikan alternatif investasi. Namun, sejumlah tantangan juga mesti dihadapi oleh investor yang tertarik pada lukisan.
Amir Sidharta, Pengelola Balai Lelang Sidharta Auctioneer menjelaskan, meski investasi lukisan di Indonesia cukup potensial, namun terdapat tantangan dari sisi infrastruktur kesenian.
Salah satu hal yang disoroti Amir adalah perlunya perbaikan pada museum-museum seni rupa di Indonesia agar kualitasnya bisa menandingi museum-museum di negara maju.
Di samping itu, penelitian-penelitian terhadap karya seni rupa juga harus terus digalakkan. “Pada dasarnya masih banyak berbagai jenis karya seni buatan orang Indonesia yang sebenarnya bagus, namun kurang diketahui masyarakat luas akibat minimnya riset,” terang Amir.
Infrastruktur yang maju dan banyaknya riset seputar dunia seni dianggap Amir akan sangat membantu perkembangan investasi lukisan di Indonesia.
Agus Dermawan, Kurator dan kolektor lukisan menambahkan, kondisi perekonomian global juga bisa mempengaruhi tren investasi lukisan.
Kolektor pada umumnya cenderung berhati-hati dalam melakukan jual-beli lukisan sewaktu ekonomi dunia sedang lesu. Bahkan, ketika kondisi seperti itu terjadi, para kolektor cenderung lebih memilih untuk menyimpan lukisannya. “Karena lukisan bukan barang obralan yang bisa dijual dengan harga murah,” imbuh Agus.
Makanya, disamping memiliki minat yang besar, investor lukisan dinilai Agus juga perlu memiliki kombinasi pengetahuan seputar kondisi ekonomi global maupun pasar lukisan itu sendiri.
Hal tersebut supaya investor bisa menentukan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual kembali koleksi lukisannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
