kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski jadi pemberat, tiga saham ini bisa dikoleksi


Minggu, 12 November 2017 / 21:16 WIB
Meski jadi pemberat, tiga saham ini bisa dikoleksi


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) selama sepekan terakhir telah terkoreksi tiga kali berturut-turut. Sebelumnya sempat menyentuh level tertinggi pada Selasa (7/11) dengan level 6.060,45. Lalu pelaku pasar memanfaatkan momentum tersebut untuk profit taking dan membuat indeks turun.

Selama bulan November, ada sejumlah saham pemberat indeks. Di antaranya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang turun 3,84%, PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) turun 57,33%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 3,09%, PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 7,82%, dan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) turun 7,22%.

Selain itu, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) turun 5,67%, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 4,47%, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun 4,08%, PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) turun 24,28%, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) turun 4,29%, dan PT MNC Land Tbk (KPIG) turun 17,83%.

Riska Afriani, Kepala Riset OSO Sekuritas menyatakan, penurunan yang terjadi pada beberapa saham terbilang wajar. Misalnya seperti BBCA yang sebelumnya sudah naik beberapa kali. Sementara, tiada sentimen positif pada pekan sebelumnya, membuat pelaku pasar melakukan profit taking. "BBCA dari segi nilai dari PBV, sudah cukup mahal," kata Riska kepada KONTAN, Jumat (10/11).

Sedangkan penurunan yang terjadi pada RIMO, terbilang cukup unik. Lantaran emiten ini masih memiliki fundamental yang baik, namun justru terjadi penurunan harga yang signifikan. Menurutnya, ada tekanan yang cukup besar dari pemegang saham.

"Kinerjanya sudah cukup bagus. Kuartal III-2017 RIMO masih mampu mencatat laba Rp 118,43 miliar. Sebelumnya rugi berkali-kali, karena di sektor ritel. RIMO harusnya positif," lanjutnya.

Sementara, penurunan pada sektor semen seperti INTP dan SMGR masih sejalan dengan penjualan dan laba yang diraih. Karena kinerjanya turun, maka membuat harga saham perusahaan juga turut turun. Namun, untuk pekan depan dia menilai ada potensi rebound teknikal pada kedua saham tersebut.

Untuk pekan depan Riska merekomendasikan beberapa emiten. Diantaranya SMGR, BMRI, PWON, TLKM, INDY, KLBF, BSDE, ITMG, MAPI, BBTN, BBCA. Beberapa emiten tersebut, juga termasuk dalam saham pemberat indeks. Yakni BBCA, SMGR, dan BMRI.

"Rekomendasi buy saham BBCA, SMGR, dan BMRI. Masing-masing target harga terdekat ada potensi ke 21.250, 10.500, dan 7.225," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×