kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski harga anjlok, SSMS tetap gencar produksi


Senin, 31 Agustus 2015 / 19:23 WIB
Meski harga anjlok, SSMS tetap gencar produksi


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Hingga bulan Juli tahun 2015 perusahaan sawit PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk memproduksi tandan buah segar sebanyak 568.520 metrik ton atau tumbuh 22,2% dibandingkan dengan produksi tandan buah sawit (TBS) pada periode yang sama tahun lalu sebesar 465.110 metrik ton.

Kenaikan produksi tandan buah segar ini didukung oleh adanya tambahan tandan buah segar dari dua perkebunan yang baru saja diakuisisi, yaitu PT Tanjung Sawit Abadi dan PT Sawit Multi Utama pada Februari 2015 lalu.

Direktur PT Sawit Sumbermas Sarana Hari M.Nadir mengatakan dirinya belum bisa memastikan berapa besar produksi tandan buah segar sampai akhir tahun.

"Apalagi kita gak tahu sampai kapan musim panas ini akan berlangsung. Biasanya kalau musim panas produksinya menurun," ujar Hari M. Nadir kepada KOntan, Senin (31/8).

Saat ini, kapasitas produksi tandan buah segar emiten berkode SSMS ini sebesar 11,8 ton per hektar sementara itu proyeksi sampai akhir tahun bisa mencapai 22
ton per hektar.

Produktivitas perkebunan Sawit Sumbermas Sarana tampaknya lebih rendah dalam produksi per hektar terutama karena profil usia rata-rata tanaman sawit yaitu
6,5 tahun dibanding dengan usia rata-rata 7,7 tahun sebelum akuisisi Tanjung Sawit Abadi dan Sawit Multi Utama.

Hingga bulan Juli 2015, harga jual rata-rata CPO Sawit Sumbermas Sarana memperlihatkan adanya tekanan hingga hanya sebesar US$ 523 per ton. Angka ini merupakan penurunan 22% dari harga jual rata-rata pada tahun 2014 sebesar US$ 670.

Menurut Harri M. Nadir penurunan harga jual rata-rata tidak saja dialami oleh komoditas sawit dan perusahaannya saja.

"Saat ini hampir semua komoditas di pasar global turun, perusahaan-perusahaan sawit lainnya juga mengalami dampak penurunan harga," tegasnya.

Penurunan harga jual rata-rata ini pasti akan berdampak pada kinerja pendapatan dan laba perusahaan. Namun, yang pasti kata dia, perusahaannya akan tetap akan memproduksi crude palm oil sebaik mungkin dengan yield yang bagus dan biaya yang murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×