kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menonton layar BLTZ di papan bursa


Sabtu, 19 April 2014 / 06:48 WIB
Menonton layar BLTZ di papan bursa
ILUSTRASI. Kode Redeem atau CD Key Goddess of Victory Nikke Terbaru November 2022, Buruan Klaim!


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) akan melebarkan layar bisnis bioskop. Pengelola bioskop Blitzmegaplex ini akan membangun tujuh bioskop baru.

Untuk mendanai ekspansi tersebut, BLTZ menggelar initial public offering (IPO). Dalam aksi tersebut, BLTZ melepaskan 74,41 juta saham baru setara 31,26 % dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga IPO BLTZ di Rp 3.000 per saham, sehingga, BLTZ berhasil meraup dana Rp 223,23 miliar.

BLTZ menggunakan dana hasil IPO untuk membangun tujuh bioskop baru di beberapa kota Indonesia. Rencananya, bioskop tersebut akan dibangun di pusat perbelanjaan Bandung, Yogyakarta, Bogor, Karawang, Jakarta, Balikpapan dan Surabaya. "Sebanyak 450 kota dari total 497 kota di Indonesia belum memiliki bioskop," ungkap Brata Perdana, Komisaris Utama BLTZ.  Ia yakin prospek bisnis ini bakal bagus.

BLTZ menargetkan mulai membangun bioskop baru di tahun ini dan rampung di 2015. Perseroan ini telah meneken letter of intent (LoI) untuk membangun bioskop di lima lokasi. Sedangkan dua lokasi lainnya masih berada dalam tahapan evaluasi.

BLTZ menganggap lokasi yang telah dipilih cukup strategis sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pendapatan. Sampai saat ini, BLTZ sudah memiliki 11 bioskop yang tersebar di Jakarta, Bandung, Bekasi, Tangerang, Balikpapan, dan Kepulauan Riau.

BLTZ berencana menambah tiga sampai empat bioskop di lokasi baru tiap tahun. Tahun ini, BLTZ akan menambah tiga bioskop baru di Balikpapan, Bandung, dan Yogyakarta. Dengan tambahan bioskop baru, BLTZ berharap jumlah pengunjung BLTZ akan bertambah menjadi 6 juta orang di tahun ini dari 5,3 juta penonton pada tahun lalu.

Tambah layar

BLTZ memiliki dua merek bioskop. Yakni Blitzmegaplex dan Blitztheatre. Bedanya, Blitzmegaplex memiliki layar lebih banyak yakni minimal delapan layar. Sedangkan Blitztheatre minimal memiliki empat layar.

Dari 11 bioskop yang dimiliki oleh Graha Layar, tujuh memakai merek Blitzmegaplex dan empat lainnya menggunakan brand Blitztheatre. Saat ini, BLTZ memiliki 100 layar bioskop. Ke depan, BLTZ berharap, jumlah layar menjadi 500-600 layar dalam lima tahun mendatang.

BLTZ mengklaim memiliki keunggulan dibandingkan dengan pesaing yakni menyajikan film dengan berbagai genre. Tak hanya dari Hollywood, BLTZ menampilkan film Arthouse, film Bollywood, animasi hingga berbagai film dari seluruh dunia dengan berbagai bahasa.

BLTZ juga memberikan berbagai variasi kelas, mulai dari satin, velvet, dan sweetbox. Kelas velvet memberi fasilitas sofa bed, kelas satin dengan reclining seats, dan sweetbox menawarkan sofa khusus untuk pengunjung yang datang berpasangan.

BLTZ mempunyai auditorium yang dapat disewa untuk movie screening atau nonton bareng. BLTZ menyediakan hall booking untuk seminar, konser musik dan lainnya.

Meski memiliki berbagai fitur, BLTZ di kuartal III-2013 merugi Rp 3,73 miliar. Pada periode  itu, pendapatan BLTZ tercatat Rp 228,65 miliar.
Kerugian selalu menghantui BLTZ sejak 2008. Pasca IPO, Direktur Pemasaran BLTZ, Dian Sunardi menargetkan, bisa mencetak laba dan pendapatan naik 40% tahun ini.

Brata yakin, BLTZ bisa meraih untung karena telah konversi utang dengan saham. Total utang BLTZ mencapai US$ 30,5 juta, setara Rp 298,9 miliar. "Setelah konversi ini, kami debt free," kata dia.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×