kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Marketing sales BSDE tahun depan diramal turun


Selasa, 17 Oktober 2017 / 19:45 WIB
Marketing sales BSDE tahun depan diramal turun


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pencapaian pendapatan pra penjualan atau marketing sales PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang memuaskan di tahun ini diperkirakan sulit berlanjut di tahun 2018 nanti. Sentimen positif dari penjualan tanah oleh perusahaan properti ini kemungkinan tidak akan terjadi lagi. Analis menebak pendapatan pra penjualan tahun 2018 hanya mencapai Rp 6,04 triliun.

Edward Lowis, Analis UOB Kay Hian beranggapan, kesuksesan penjualan tanah BSDE ini hanya merupakan keberuntungan. Menurut dia, sejak awal afiliasi Grup Sinarmas itu memang tidak berniat menggeber penjualan tanah. Tapi ketika bertemu mitra yang dirasa cocok akhirnya perjanjian jual beli pun disepakati.

Edward melihat, untuk tahun 2018 nanti porsi pendapatan pra penjualan BSDE kemungkinan tidak akan lagi ditopang dari penjualan tanah. Kata Edward, Bumi Serpong Damaiakan kembali fokus menggarap segmen residensial dan segmen komersialnya. 

Hanya saja ia memperkirakan pencapaian pendapatan pra penjualan perusahaan tahun depan tak akan setinggi tahun ini. "Kalau penjualan lahan ini hanya rencana strategis BSDE," kata Edward kepada KONTAN.co.id, Selasa (17/10).

Dalam hitung-hitungannya, pra penjualan BSDE mungkin hanya akan mencapai Rp 6,04 triliun tahun depan. Angka ini menurun 16,4% dari target pra penjualan di tahun 2017 yang mencapai Rp 7,2 triliun. Alasannya di tahun 2018 tidak ada penjualan lahan seperti tahun ini. "Ditambah lagi untuk jangka pendek permintaan properti masih lambat," imbuhnya.

Edward memilih untuk merekomendasikan buy saham BSDE pada harga Rp 2.150 per saham. Hari ini, saham BSDE menguat 1,13% ke level Rp 1.785 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×