kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,56   -6,79   -0.73%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

LME goyah, harga tembaga merosot


Senin, 27 Juni 2016 / 07:04 WIB
LME goyah, harga tembaga merosot


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Hengkangnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa memicu goyahnya aktivitas perdagangan di London Metal Exchange (LME). Efeknya, akhir pekan lalu harga komoditas seperti tembaga turun signifikan.

Mengutip Bloomberg pada Jumat (24/6), harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menukik 1,72% ke US$ 4.698 per metrik ton dibandingkan hari sebelumnya. Sementara sepekan terakhir harga tembaga naik 3,2%.

Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka, mengatakan, aktivitas perdagangan logam industri di LME memang menurun tajam. Para pelaku pasar berhati-hati menunggu perubahan yang akan terjadi setelah Inggris resmi keluar dari Uni Eropa.

Akhir pekan kemarin, hasil voting menunjukkan hanya 48,1% warga Inggris yang memilih bertahan dan 51,9% setuju angkat kaki dari Uni Eropa. “Akan terjadi perjanjian perdagangan ulang, akan terjadi perubahan besar yang tentunya akan mengorbankan LME sebagai pusat perdagangan logam industri utama dunia,” ujar Ibrahim.

Belum lagi, secara fundamental tembaga memang tertekan. Harga minyak yang turun turut membebani harga komoditas lainnya termasuk tembaga. Lalu laporan ekspor China yang membengkak dikhawatirkan tidak mampu terserap oleh pasar global, karena kondisi ekonomi dan politik tidak stabil, terutama di Eropa.

Laporan General Administration of Customs China, ekspor tembaga Mei 2016 naik ke level 125.981 ton dibandingkan April 2016 lalu yang hanya 72.880 ton. Tiongkok menggenjot ekspor agar stok menyusut. Tujuannya, mengantisipasi musim panas di mana ekonomi China melambat.

Stok tembaga di China menyentuh level tertinggi dalam tiga bulan beruntun, pada Mei 2016. Sejalan dengan stok di LME yang melonjak tiga kali lipat sejak bulan Maret 2016. Ibrahim menduga penurunan harga tembaga masih bisa terjadi pada Senin (27/6). Namun tekanan bisa sedikit mereda jika USD koreksi.

Secara teknikal, moving average (MA) dan bollinger band berada 10% di atas bollinger bawah mengindikasikan penurunan masih berlanjut. Garis MACD, stochastic, dan RSI di area 70% negatif. Senin (27/6), harga tembaga diprediksi di rentang US$ 4.235–US$ 4.700 dan sepekan di US$ 4.180–US$ 4.320 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×