kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Link Net berhasil tambah 118.000 pelanggan


Selasa, 12 Desember 2017 / 20:34 WIB
Link Net berhasil tambah 118.000 pelanggan


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan jaringan internet di Indonesia buat emiten PT Link Net Tbk (LINK) gencar ekspansi jaringan. LINK optimistis bisa memenuhi target 2,8 juta rumah terkoneksi internet (home passed) pada 2021. Secara year-to-date (ytd), saat ini home passed LINK telah bertambah 118.000 rumah menjadi 1,94 juta home passed.

Joel Ellis, Head of Investor Relations LINK menjelaskan, saat perseroannya menargetkan penambahan jaringan khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan. "Kami optimistis sampai akhir tahun tembus target 120.000 sampai 150.000 home passed," kata Joel, (11/12).

Peningkatan pelanggan tersebut diikuti kenaikan rata-rata pendapatan per pelanggan atau average revenue per user (ARPU). LINK mencatat peningkatan ARPU menjadi Rp 420.000. LINK terus memperluas cakupan jaringannya dan menambah 118.000 rumah terkoneksi baru hingga akhir September 2017. Penetrasi jumlah pelanggan terhadap cakupan jaringan juga meningkat menjadi 28,8%.

Menurut Joel, ekspansi jaringan tak hanya di daerah properti Lippo Group. Asal tahu, LINK merupakan bagian dalam konglomerasi Lippo. "Kami tentu masuk ke area properti perumahan padat penduduk lain. Di samping ke area perkantoran yang juga potensial," lanjutnya.

Asal tahu saat ini komposisi penjualan bisnis jaringan LINK 85% masih di area perumahan. Sisanya 15% dari perkantoran.

Hingga kuartal III-2017, LINK meraih pendapatan sebesar Rp 2,5 triliun, naik 16,77% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara LINK mencatatkan laba usaha Rp 1 triliun, atau naik 22,43% dari laba usaha sebelumnya Rp 819,56 miliar. "Untuk tahun ini kami optimistis pendapatan bisa tumbuh naik 13% sampai 15%," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×