kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuartal I, laba bersih WIKA melonjak 242%


Rabu, 26 April 2017 / 21:09 WIB
Kuartal I, laba bersih WIKA melonjak 242%


Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

JAKARTA. Geliat pembangunan infrastruktur menjadi berkat bagi perusahaan konstruksi, termasuk PT Wijaya Karya Tbk. Makanya, meski tahun 2017 baru berjalan tiga bulan, emiten konstruksi pelat merah dengan kode saham WIKA ini mencetak kinerja moncer.

Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, WIKA mencetak laba bersih sebesar Rp 245,1 miliar atau setara dengan Rp 27,64 per saham. Dibandingkan periode sama tahun lalu, laba bersih WIKA melonjak 242% atau lebih dari tiga kali lipat.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perusahaan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pencapaian laba bersih WIKA ditopang oleh kenaikan pendapatan sebesar 39,86%. Pada kuartal I 2017, pendapatan WIKA sebesar Rp 3,8 triliun.

Berdasarkan segmen produk dan jasa, pendapatan WIKA paling besar bsersumber dari segmen infrastruktur dan gedung senilai Rp 2,55 triliun. Segmen energi dan industrial menyumbang pendapatan Rp 476,9 miliar. Sementara segmen industri dan segmen properti masing-masing menyumbang pendapatan Rp 797,7 miliar dan Rp 143,4 miliar.

Selain kenaikan pendapatan, kenaikan laba bersih juga ditopang oleh perolehan laba pada ventura bersama yang pada kuartal I 2017 naik hingga hampir empat kali lipat menjadi Rp 147,56 miliar.

Hinga akhir Maret tahun ini, WIKA juga mencetak kenaikan pendapatan bunga sebesar 275% menjadi Rp 62 miliar. Alih-alih mengalami rugi kurs seperti kuartal I tahun lalu, di kuartal I tahun ini WIKA justru meraup laba selisih kurs sebesar Rp 2,02 miliar.

Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban pokok penjualan WIKA pada kuartal I tahun ini juga naik 39,68% menjadi Rp 3,4 triliun. Sementara beban usaha naik 35,4% menjadi Rp 117 miliar. beban pajak penghasilan final naik sebesar 60,79% menjadi Rp 91 miliar. Beban pendanaan naik 55% menjadi Rp 119 miliar. Sementara beban penurunan nilai piutang turun 648,6% menjadi Rp 368,58 juta.

Pada perdagangan hari ini, Rabu (26/4), harga saham WIKA ditutup di posisi Rp 2.330 per saham, turun 1,27% dibandingkan hari sebelumnya. Dihitung sejak awal tahun ini, harga saham WIKA juga turun 1,27%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×