kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Kebun Grup Salim masih kering


Jumat, 26 Februari 2016 / 21:09 WIB
Kinerja Kebun Grup Salim masih kering


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Dua emiten perkebunan milik Grup Salim akhirnya merilis kinerja keuangannya sepanjang tahun lalu. Namun, hasilnya masih mengecewakan. Maklum, emiten sektor ini masih banyak ditekan oleh penurunan harga komoditas Crude Palm Oil (CPO).

PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) hanya mencetak pendapatan sebesar Rp 4,18 triliun atau turun 11,36% year on year (yoy). Lalu, laba bersihnya turun hingga 33,9% menjadi sebesar Rp 623,3 miliar. Marjin laba LSIP pun anjlok dari 19,3% menjadi 14,9%.

Sebenarnya, produksi Tandan Buah Segar (TBS) LSIP masih naik 4,1% menjadi 1,39 juta ton. Produksi CPO juga naik 7,4% menjadi 475.708 ton pada tahun lalu. Penjualan CPO naik 5,1% menjadi 471.827 ton. Tetapi, nilai penjualannya merosot karena ada penurunan harga jual rata-rata dari produk sawit.

Produksi komoditas lainnya yakni karet juga turun 11,1% menjadi 11.718 ton di tahun ini karena menurunnya jumlah frekuensi penyadapan karet. Harga rata-rata karet juga turun karena harga jual rata-rata global yang juga menyusut.

Kinerja yang lebih terpuruk dialami oleh emiten perkebunan Grup Salim yang fokus di bisnis hilir, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP). Penjualan SIMP turun 8% yoy menjadi Rp 13,84 triliun karena penurunan kontribusi penjualan dari divisi minyak dan lemak nabati.

Ketika volume penjualan CPO SIMP masih naik 3% yoy, volume penjualan gula turun 9% yoy menjadi 67.000 ton. Alhasil, laba bersih SIMP turun hingga 69% yoy menjadi Rp 264 miliar. Turunnya laba juga banyak disebabkan oleh beban keuangan yang melonjak hingga 25,9% menjadi Rp 997,5 miliar.

"Penurunan laba tahun berjalan ini seiring dengan penurunan laba usaha dan kenaikan beban keuangan," ujar manajemen SIMP dalam laporannya, Jumat (26/2).

Dari total penjualan SIMP tahun lalu, divisi perkebunan menyumbang pendapatan sebesar 39%, sementara divisi minyak dan lemak nabati berkontribusi 61% dari total pendapatan perseroan.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×