kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KIJA bidik pra penjualan tumbuh 40% tahun ini


Jumat, 26 Februari 2016 / 23:05 WIB
KIJA bidik pra penjualan tumbuh 40% tahun ini


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) optimis prospek bisnis properti dan kawasan industri tahun ini akan lebih bagus. Perseroan membidik marketing sales atau pra penjualan Rp 1,4 triliun. Target tersebut tumbuh 40% jika dibandingkan pencapai marketing sales tahun lalu yakni Rp 1 triliun.

Muljadi Suganda, Sekretaris Perusahaan KIJA mengatakan, proyek di kawasan industri Jababeka Cikarang masih menjadi andalan perseroan tahun ini dalam mengejar target marketing sales tersebut. "Dari Cikarang kita targetkan Rp 1,15 triliun," ungkap Muljadi kepada KONTAN, Kamis (26/2).

Separuh dari target marketing sales dari proyek di Kawasan Cikarang akan dikeker dari proyek residential. Sementara setengahnya lagi berasal dari penjualan industrial.

Muljadi bilang, proyek kerjasama antara perseroan dan PT PP Properti Tbk (PPRO) sudah masuk dalam target perseroan tahun ini. Keduanya bekerjasama mengembangkan empat tower apartemen mini (anami).

Sementara sekitar Rp 250 miliar dari target marketing sales tersebut di bidik dari kawasan industri Kendal, Jawa Tengah. KIJA berencana meluncurkan kawasan industri tersebut tahun ini dan akan difokuskan menjadi industri tekstil.

KIJA mengembangkan kawasan industri Kendal menggandeng perusahaan asal Singapura Semcorp Development Indonesia Ltd. Perseroan menargetkan bisa mengakuisisi 2.700 hektare (ha) lahan dalam jangka panjang di Kendal. Untuk tahap pertama, perusahaan ini menargetkan 860 ha.

Per September 2015, KIJA telah berhasil mengakuisisi lahan di Kendal seluas 433 ha yang siap dipasarkan dan dikembangkan. Disamping itu, perseroan juga tengah memperoses pembebasan lahan sekitar 100 ha- 200 ha.

Kendati belum dirilis, KIJA telah mengantongi pra pemasaran dari kawasan industri Kendal 7 ha tahun lalu. Hanya saja, Muljadi tidak menyebutkan nilai pra penjualan lahan tersebut. Perseroan akan mengembangkan lahan ini secara bertahap sesuai dengan perkembangan penjualan. Tahun ini akan memulai mengembangkan infrastrukur kawasan tersebut.

Tahun ini, KIJA menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 785 milliar yang akan diandalkan dari kas internal. Ini naik tipis dari capex tahun lalu yang dianggarkan sebesar Rp 735 miliar. "Tahun lalu hampir seluruh capex terserap," kata Muljadi.

Sekitar Rp 600 miliar dari capex akan digunakan untuk akuisisi lahan. Rinciannya 60% akan dipakai untuk menambah lahan di Kendal dan 40% sisanya di Cikarang. Sementara Rp 185 miliar akan digunakan untuk mengembangkan infrastruktur.

Sepanjang tahun 2015, KIJA berhasil mengantongi pra penjualan sebesar Rp 1 triliun atau 83% dari target awal yang dipatok sebesar Rp 1,2 triliun. Rinciannya, sekitar 50% didapat dari proyek residential dan 50% dari industrial.

Muljadi mengungkapkan, tahun lalu perseroan berhasil mencatatkan pra penjualan lahan industri seluas 20 ha. Seluas 13 ha berasal dari kawasan industri Cikarang dan 7 ha sisanya dari kawasan industri Kendal.

Tahun ini KIJA tidak mematok target penjualan lahan. Hanya yang pasti perseroan menargetkan pra penjualan dari sektor industrial Rp 825 miliar. Sebesar Rp 574 miliar dari Cikarang dan Rp 250 miliar dari Kendal.

"Penjualan industrial kompleks, bukan hnaya jual lahan tapi juga bangunan. Itu sebabnya kita tidak targetkan penjualan luas lahan" jelas Muljadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×