kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kejatuhan harga emas tertahan Paman Sam


Jumat, 19 Desember 2014 / 07:52 WIB
Kejatuhan harga emas tertahan Paman Sam
ILUSTRASI. Inilah 7 Buah Untuk Mengatasi Sulit Buang Air Besar. Kontan/Alri kemas


Reporter: Dina Farisah | Editor: Sanny Cicilia

JAKARtA. Harga emas beranjak naik, setelah jatuh ke level terendah dua pekan. Pamor logam mulia ini membaik, lantaran otot dollar sedikit mengendur pasca Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) mempertahankan suku bunga di level rendah.

Mengutip Bloomberg, Kamis (18/12) pukul 17.15 WIB, emas pengiriman Februari 2015 di Commodity Exchange naik 0,31% dibandingkan hari sebelumnya menjadi US$ 1.198,2 per ons troi. Pada Rabu (17/12), harga emas tergelincir ke level US$ 1.183,8 per ons troi. Ini harga terendah sejak 1 Desember.

Namun, dalam dua pekan terakhir, harga tercatat masih turun 2%. Ekspektasi The Fed segera mengerek suku bunga melunturkan pamor emas. Padahal, sebelum spekulasi itu mencuat, emas sempat bertengger di US$ 1.222,5 per ons troi pada Jumat (12/12).

Pada Kamis (18/12) dini hari, Gubernur The Fed Janet Yellen menyatakan, tak buru-buru menaikkan suku bunga. setidaknya hingga April tahun depan. Meskipun tak sesuai ekspektasi pasar, pernyataan itu memberikan petunjuk  waktu kenaikan suku bunga.

Efeknya, laju penguatan dollar AS tertahan. Kamis (18/12) pukul 18.00 WIB, Bloomberg Dollar Spot Index turun 0,12% ke 1.121,16.

Suluh Adil Wicaksono, analis PT Millenium Penata Futures menilai, emas mencoba naik setelah Paman Sam menunda kenaikan suku bunga, setidaknya hingga beberapa pertemuan The Fed berikutnya. Namun, emas tetap belum mampu kembali menembus US$ 1.200.

Tetap ada spekulasi

Menurut Suluh, meski saat ini rebound, prospek harga emas masih redup hingga akhir tahun ini. Sebagian investor mengalihkan aset mereka ke Rusia, pasca kenaikan suku bunga yang sangat tajam di negara tersebut. Imbal hasil di negeri Beruang Merah lebih menarik ketimbang emas. "Sentimen penundaan kenaikan bunga The Fed hanya menahan harga logam mulia ini tidak sampai jatuh dalam," papar Suluh.

Meski demikian, masih ada potensi harga emas naik. Ini apabila Bank Sentral Korea dan Bank Sentral India menambah cadangan devisa dalam bentuk emas.

Albertus Christian, Senior Researcher and Analyst PT Monex Investindo Futures, menduga, hingga tutup tahun ini, harga emas bergerak konsolidasi dan mencoba menguji level support US$ 1.170. "Selanjutnya, di awal 2015 emas akan cenderung tertekan, karena spekulasi kenaikan suku bunga akan kembali bermunculan," prediksinya.

Secara teknikal, harga emas relatif turun (bearish). Ini tercermin dari harga yang  di bawah MA 50 dan 100 dan MACD terperangkap di area negatif 81. Sementara, indikator RSI bergerak mendatar di level 55%.

Suluh menebak, hingga tutup tahun, harga akan bergulir terbatas dalam rentang US$ 1.180-US$ 1.225 per ons troi. Prediksi Christian, hingga akhir pekan ini, emas akan bergerak antara US$ 1.170-US$ 1.230 per ons troi.         

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×