kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kejar pendapatan 15%, Apac kembangkan produk denim


Minggu, 01 Februari 2015 / 16:46 WIB
Kejar pendapatan 15%, Apac kembangkan produk denim
ILUSTRASI. Polusi udara menyelimuti langit Jakarta, Rabu (26/7/2023). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Apac Citra Centertex Tbk akan mengembangkan produk denim untuk mengejar pendapatannya di tahun 2015. Pada 2015 produsen tekstil  berkode MYTX  ini menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10% sampai 15%.

Direktur PT Apac Citra Centertex Anas Bahfen mengatakan, Apac akan masuk ke bisnis produk tekstil denim. “Perusahaan akan mengembangkan produk tekstilnya yaitu bahan denim dengan kualitas yang lebih bagus , agar dapat memberikan kontribusi lebih besar terhadap pendapatan,” katanya.

Pengembangan produk denim tersebut dilakukan Apac, lantaran pasar ekspor cukup potensial. Beberapa negara tujuan ekspor potensial yang dimaksud adalah  Eropa dan Amerika. "Selain itu lokal juga,” kata Anas.

Untuk mengembangkan produk Denim tersebut, Apac akan memperbaharui mesin produksinya. Namun Anas belum dapat memerinci soal investasinya. Perbaruan mesin dilakukan untuk meningkatkan kualitas bahan denim.

Saat ini Apac  memiliki tiga produk utama yaitu benang (yarn), kain mentah (greige), dan denim. Semua produk tersebut di produksi di pabrik yang berada di  Ungaran, Jawa Tengah, dengan total luas 110 hektare

Dengan pengembangan produk denim , Apac menargetkan akan mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 10-15 %.  Anas bilang, tahun 2015 sebenarnya tahun yang sulit mengingat pasar bisnisnya adalah ekspor. Namun begitu dia tetap optimis dan akan lebih agresif di pasar ekspor.

Sepanjang tahun 2014, APAC menargetkan pendapatan sebesar Rp 2 triliun. Dengan asumsi target pertumbuhan 10 - 15%, artinya Apac menargetkan pendapatan tahun ini sekitar Rp 2,2 sampai 2,3 trilliun.

Peningkatan pendapatan diharapkan dapat meminimalisir kerugian pada tahun ini. “Tahun 2015 kita usahakan tidak merugi, atau setidaknya ruginya berkurang banyak,” kata Anas

Sebelumnya pada kuartal III tahun 2014 Apac mencatat rugi komprehensif Rp 106,12 miliar. Jumlah tersebut naik 444,48 % jika dibandingkan kuartal yang sama tahun 2013 sebesar Rp 19,49 miliar.

Selain perbaruan mesin, perusahaan ini belum merencanakan membangun pabrik baru atau berekspansi pada tahun ini. “Situasi sulit begini ngeri kalau bangun pabrik baru apalagi suku bunga pinjaman tinggi,” kata Anas.

Lantaran suku bunga yang tinggi tersebut Apac juga tidak mau jor-jor untuk mengganggarkan belanja modal. Menurut Anas, penggunaan belanja modal hanya sebatas untuk upgrade dan perawatan mesin saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×