kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jika data PDB tak sesuai ekspektasi pasar, IHSG berpotensi kembali tertekan


Senin, 07 Mei 2018 / 06:36 WIB
Jika data PDB tak sesuai ekspektasi pasar, IHSG berpotensi kembali tertekan
ILUSTRASI. Pekerja Melakukan Aktivitas di BEI


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri, Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kombinasi isu global dan lokal masih menggelayuti pasar saham Indonesia. Sebelum mengambil sikap untuk masuk atau menahan diri, terlebih dulu investor akan mencermati sejumlah data terkini. Salah satunya rilis produk domestik bruto (PDB) Indonesia kuartal I-2018.

Sejumlah ekonom yang disurvei KONTAN memprediksi, angka PDB nasional selama tiga bulan pertama tahun ini akan lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meski demikian, laju pertumbuhannya agak melambat (baca halaman 2).

Analis Artha Sekuritas Indonesia Juan Harahap mengemukakan, apabila angka PDB Indonesia di bawah ekspektasi pasar, kabar itu akan berimbas negatif ke pasar modal domestik. Dengan skenario itu, ada kekhawatiran pertumbuhan laba bersih emiten bisa ikut melambat.

“Hal ini bakal menekan IHSG,” kata Juan, Minggu (6/5). Dia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama pekan ini akan cenderung bearish dengan rentang support 5.694 dan resistance 5.920.

Sebaliknya, jika angka PDB sesuai ekspektasi, maka investor akan merespons positif dengan masuk pasar saham.

Sektor konsumer

Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido mengakui, kinerja emiten konsumer seperti HMSP dan UNVR melambat di kuartal I-2018. Apalagi, sektor ini merupakan komponen yang cukup mempengaruhi PDB.

Meski demikian, dia melihat masih ada peluang bagi IHSG untuk bergerak konsolidasi. Investor asing kemungkinan kembali masuk pasar pada Mei.

Optimisme itu didukung oleh ekspektasi membaiknya daya beli pada kuartal kedua tahun ini. Ada sejumlah momentum yang turut mendukung, seperti Ramadhan dan Idul Fitri. "Sentimen yang berasal dari PDB juga bisa jadi momentum bagi IHSG untuk rebound," tutur Kevin.

Menurut dia, PDB di kuartal kedua biasanya akan lebih besar dibandingkan kuartal pertama. Selain momentum bulan puasa, emiten mulai ancang-ancang menggelar ekspansi. "Apalagi suku bunga masih rendah di kuartal I-2018," kata Kevin.

Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya berpendapat, PDB memang memiliki pengaruh terhadap IHSG. Namun hal tersebut tak bisa ditentukan dalam waktu sehari atau seminggu. “Soal PDB, kita bicara jangka panjang. IHSG dalam jangka panjang masih di fase uptrend karena pemerintah terus berupaya menjaga kondisi ekonomi agar tetap stabil,” ungkap William.

Selama pekan ini, dia optimistis IHSG akan bangkit dan bergerak di rentang 5.760–6.002. Dalam jangka pendek, indeks saham berpotensi technical rebound.

Analis Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji, mengatakan, jika data PDB sesuai harapan pasar, maka IHSG akan meningkat. Secara teknikal, menurut hitungan Nafan, posisi IHSG minggu ini akan bergerak menanjak.

Proyeksi itu terlihat dari sejumlah indikator, seperti stochastic dan relative strength index (RSI) sudah menunjukkan oversold. “Pergerakan mingguan IHSG di kisaran 5.642 hingga 5.938,” ujar Nafan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×