kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Izin pabrik dibatalkan, SMGR bisa rugi Rp 5 T


Rabu, 26 Oktober 2016 / 07:55 WIB
 Izin pabrik dibatalkan, SMGR bisa rugi Rp 5 T


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Mahkamah Agung (MA) mengabulkan gugatan warga dengan membatalkan izin pembangunan pabrik semen milik PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) di Rembang, Jawa Tengah. Putusan peninjauan kembali (PK) ini berpotensi mendatangkan kerugian besar bagi SMGR.

Sekretaris Perusahaan SMGR Agung Wiharto menjelaskan, skenario terburuk jika pabrik semen di Rembang gagal beroperasi, SMGR berpotensi menderita kerugian senilai Rp 5 triliun. Sebab, pembangunan pabrik itu sudah mencapai 98% dan tinggal finalisasi.

"Alat sudah kami pesan dan tidak mungkin dibatalkan. Makanya penyerapan capex untuk pembangunan itu sudah hampir sepenuhnya, yakni Rp 5 triliun," ungkap Agung kepada KONTAN, akhir pekan lalu (23/10).

Tahun ini, SMGR mengalokasikan belanja modal (capex) Rp 7 triliun. Mayoritas capex digunakan untuk menyokong pembangunan pabrik di Rembang. Seluruh dana capex sudah hampir terpakai. Manajemen SMGR belum memutuskan langkah-langkah terkait kelanjutan pembangunan pabrik ini.

"Kami masih menunggu salinan keputusan MA," kata Agung.

Harga saham SMGR ikut terseret. Harga SMGR kemarin di posisi Rp 10.150 per saham atau menyusut 2,40% dalam sebulan terakhir. Sepanjang tahun ini, saham SMGR sudah merosot 10,96%.

Analis Daewoo Securities Indonesia, Mimi Halimin melihat, kemungkinan pabrik di Rembang baru beroperasi pada tahun depan. "Kami juga masih menunggu aksi SMGR selanjutnya," kata dia.

Seharusnya SMGR bisa menambah produksi sebesar 6 juta ton pada akhir tahun ini melalui proyek Rembang dan Indarung, Sumatra Barat. Dus, SMGR mungkin hanya akan menambah kapasitas produksi sebanyak 3 juta ton per tahun dari proyek Indarung.

Tapi ada sisi positif dari kasus Rembang. Putusan MA membuat pasokan dan permintaan seimbang, mengingat kondisi industri semen saat ini kelebihan pasokan mencapai 90 juta ton. Mimi masih merekomendasikan hold SMGR dengan target sebesar Rp 10.200 per saham.

Analis Recapital Securities Kiswoyo Adi Joe juga berpendapat, pabrik SMGR yang sudah ada masih bisa memenuhi kebutuhan semen. "Penjualan semen SMGR juga masih 19 juta ton sampai September, sementara kapasitas produksinya 30,5 juta ton," kata dia.

Namun hal terburuk jika pabrik Rembang gagal beroperasi, maka berpotensi memangkas laba bersih dan nilai aset SMGR di masa mendatang. Apalagi, untuk membangun pabrik semen di Rembang, SMGR menggunakan pendanaan berupa pinjaman dan kas internal.

"Seperti PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang dulu gagal membangun monorel, kerugiannya dicicil. SMGR juga pasti kerugiannya akan dicicil," kata Kiswoyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×