kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Isu geopolitik Semenanjung Korea mereda, yen kehilangan tenaga


Minggu, 11 Maret 2018 / 14:51 WIB
Isu geopolitik Semenanjung Korea mereda, yen kehilangan tenaga
ILUSTRASI. Kurs yen Jepang - dollar AS


Reporter: Grace Olivia | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un membawa angin segar bagi pasar Asia. Di sisi lain, kekhawatiran terhadap isu geopolitik Semenanjung Korea yang mulai teredam ini menahan laju mata uang yen.

Hal ini terlihat dari posisi yen yang kian lesu dalam menghadapi mata uang euro. Mengutip Bloomberg, Jumat (9/3) lalu, euro ditutup menguat 0,37% terhadap yen di level 131,28.

Analis Central Capital Futures, Wahyu Tri Wibowo, menilai, dalam jangka pendek hingga menengah, pasangan EUR/JPY memang berpotensi rebound.

"Yen sudah mulai overbought setelah reli belakangan ini. Selain itu, isu trade war juga sementara waktu sedang teredam," ujar Wahyu, (9/3).

Kamis (8/3) lalu, Trump menandatangani kebijakan tarif impor baru untuk baja dan aluminium. Ia membuat pengecualian bagi Meksiko dan Kanada, serta membuka kesempatan yang sama bagi negara-negara yang bersedia bernegosiasi. "Isu trade war bisa memanas lagi kalau Uni Eropa memilih melakukan pembalasan dengan ikut menaikkan tarif impor barang-barang AS," kata Wahyu.

Di sisi lain, pekan lalu Bank Sentral Jepang (BoJ) dan Bank Sentral Eropa (ECB) sama-sama memutuskan menahan tingkat suku bunga acuannya. Tingkat inflasi yang rendah masih menjadi penghalang bagi kedua negara untuk merealisasikan pengetatan kebijakan moneternya.

Sementara, Uni Eropa masih akan melanjutkan pengurangan pembelian aset dari 60 miliar euro menjad 30 miliar euro per bulan hingga September 2018. Meski masih menahan suku bunga acuan, pasar merespons positif optimisme Gubernur ECB Mario Draghi terhadap pertumbuhan ekonomi Zona Euro dan rencananya menaikkan suku bunga pada kuartal-II 2019.

Secara teknikal, Wahyu melihat harga EUR/JPY saat ini berada di bawah MA 50 dan MA 100, tetapi di atas MA 200. Adapun, indikator stochastic berada di level 52,19 dan RSI di level 44,05. Indikator moving average convergence divergence (MACD) saat ini masih berada di area negatif di level 0,81.

Wahyu memprediksi, EUR/JPY akan menguat dan bergerak dalam rentang level 128-134 selama sepekan ke depan. Sementara, untuk Senin (12/3), ia memberi rekomendasi beli EUR/JPY dengan prediksi support 131 - 130,20 - 129,50 dan resistance 132 - 132,80 - 133,60.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×