kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IPO, Kino dapat harga di rentang bawah


Rabu, 25 November 2015 / 20:28 WIB
IPO, Kino dapat harga di rentang bawah


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. PT Kino Indonesia Tbk akhirnya menetapkan harga Initial Public Offering (IPO) di level Rp 3.800 per saham.

Harga itu ada di batas bawah dari rentang harga yang ditawarkan yakni Rp 3.750-Rp 5.225 per saham.

Perseroan melepas melepas 228,57 juta saham baru atau setara 16% modal ditempatkan dan disetor penuh.

Dengan begitu, Kino akan meraih dana IPO sebesar Rp 868,65 miliar dari jumlah maksimal sebesar Rp 1,19 triliun.

Penawaran saham Kino sudah dlakukan sejak 10 November lalu dan berakhir pada 20 November.

"Saham tersebut diserap oleh investor asing dan lokal," ujar Direktur Utama Kino, Harry Sanusi kepada KONTAN, Rabu (25/11).

Perusahaan konsumer tersebut akan menggunakan 27% dana IPO untuk mengakuisisi merek atau penyertaan modal di industri sejenisnya.

Namun, Harry belum menyebut target akusisi yang dimaksud.

Lalu sebanyak 50% dari raihan dana IPO dianggarkan untuk belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan.

Kemudian, 23% sisanya akan dimanfaatkan untuk modal kerja.

Selain menawarkan saham IPO di dalam negeri, Kino menawarkan sahamnya di beberapa negara lain seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan Inggris.

Kino sudah menunjuk tiga penjamin emisi untuk hajatan itu yakni PT Deutsche Securities Indonesia, PT Credit Suisse Securities Indonesia, dan PT Indo Premier Securities.

Perseroan berharap mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 1 Desember mendatang.

Usai IPO, pemegang saham mayoritas Kino yakni PT Kino Investindo akan melakukan penawaran terbatas 57,14 juta saham atau setara 4% modal ditempatkan dan disetor penuh.

Penawaran tersebut menargetkan investor utama, investor internasional jangka panjang, hedge funds, dan wealth management.

Adapun, pengalihan sahamnya akan dilakukan melalui pasar sekunder.

Saat ini Kino Investindo menguasai 87,5% saham Kino dan Harry Sanusi mengempit 12,5%.

Pasca IPO, saham Kino Investindo akan berkurang jadi 73,5% dan saham Harry Sanusi tergerus jadi 10,5%.

Lalu, usai penawaran terbatas, saham Kino Investindo akan kembali berkurang jadi 69,5%. Sehingga saham publik Kino naik menjadi 20%.

Pada Semester I 2015, Kino membukukan laba Rp 141,33 miliar naik 181,3% year on year (yoy).

Sementara penjualannya tumbuh 9,43% yoy menjadi Rp 1,74 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×