Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Gejolak bursa saham membawa kinerja minus bagi reksadana. Oleh karena itu Analis Infovesta Utama Viliawati menganjurkan agar investor mereview kembali tujuan, jangka waktu investasi, serta profil risiko yang dimiliki untuk menghadapi tekanan pasar modal. "Apabila tidak ada perubahan dari periode review sebelumnya, maka investor dapat memilih reksadana yang sesuai dengan jangka waktu dan profil risikonya," tuturnya.
Untuk investor agresif dan jangka waktu investasi panjang, investor dapat mengoleksi reksadana saham secara bertahap. Menurut Vilia, investor jenis ini yang terlanjur menggenggam reksadana saham bisa tetap menyimpannya. "Dengan harapan kinerja reksadana saham akan kembali membaik seiring dengan perbaikan ekonomi mendatang," kata dia.
Pasalnya, apabila saat ini investor melakukan redemption atau penarikan dana kemudian kembali masuk setelah bursa membaik, maka keuntungan investor akan terkikis.Investor akan mengalami kerugian yang terealisasi pada saat penjualan dan memperoleh harga yang lebih tinggi pada saat bursa membaik.
Sedangkan untuk investor dengan profil risiko konservatif atau moderat dan jangka waktu investasi lebih pendek, dapat memilih reksadana pendapatan tetap atau pasar uang. "Sebab reksadana tersebut relatif lebih stabil," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
