kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor menarik dana di pasar uang


Selasa, 16 September 2014 / 07:33 WIB
Investor menarik dana di pasar uang
ILUSTRASI. Tips meninggalkan kucing sendirian di rumah saat mudik.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Sofyan Hidayat

JAKARTA. Penurunan suku bunga deposito perbankan ikut berimbas terhadap reksadana pasar uang. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat reksadana pasar uang membukukan penjualan kembali atau net redemption terbesar di antara jenis reksadana lain, yakni senilai Rp 704 miliar secara month on month per 11 September 2014.

Padahal, total dana kelolaan reksadana pada periode yang sama naik sebesar Rp 1,01 triliun. Kenaikan tersebut berasal dari peningkatan nilai portofolio investasi sebesar Rp 289 miliar dan pembelian oleh investor alias net subscription Rp 721 miliar.

OJK mencatat, total dana kelolaan reksadana pasar uang hingga pekan pertama September 2014 naik menjadi Rp 18,15 triliun dibandingkan akhir Agustus yang mencapai Rp 17,29 triliun. Sedangkan  pada pekan pertama bulan Agustus 2014 lalu, dana kelolaan reksadana pasar uang mencapai Rp 17,55 triliun.

Banyaknya investor yang melakukan redemption bisa  jadi merupakan imbas layunya suku bunga deposito. "Ada indikasi beberapa bank besar menurunkan suku bunga deposito mereka," kata Hans Kwee, analis Investa Saran Mandiri, Senin (15/9).

Seperti diketahui, aset dasar reksadana pasar uang berisi deposito dan produk pasar uang lainnya. Penurunan suku bunga deposito otomatis ikut menyeret return reksadana pasar uang sehingga menjadi tidak menarik.

Prospek kredit yang lesu memang memaksa bank memangkas bunga deposito nasabah. Tujuannya, mengurangi beban bunga agar margin tetap tebal. Bank Central Asia (BCA), misalnya memangkas suku bunga deposito sebesar 50 basis poin dari posisi 9% menjadi 8,1% mulai 1 September 2014. Demikian juga dengan CIMB Niaga yang telah menurunkan bunga simpanan kakap alias special rate ke level 8,5% hingga 9,5%.

Investasi jangka pendek

Sementara itu, Head of Operation and Business Development PT Panin Asset Management Rudiyanto mengakui, sepanjang Agustus 2014 lalu terjadi net redemption mencapai Rp 6,7 miliar  di reksadana pasar uang yang ia kelola. Dana kelolaan reksadana pasar uang racikannya bernama Panin Dana Likuid menyusut menjadi Rp 55,5 miliar pada akhir Agustus atau turun dibandingkan posisi Juli yang mencapai Rp 61,9 miliar.

"Nasabah reksadana pasar uang memang masuk untuk jangka pendek. Jadi bukan hal yang aneh apabila baru satu hingga dua bulan langsung ditarik," kata Rudiyanto.

Alasan penarikan dana juga karena investor beralih ke instrumen lain yang lebih menarik, seperti saham. "Atau bisa juga keluar dari reksadana pasar uang untuk membayar berbagai kebutuhann" kata Rudiyanto.

Viliawati, analis PT Infovesta Utama, menduga, aksi redemption di reksadana pasar uang dipengaruhi oleh kebutuhan dana investor. Menurut dia, reksadana pasar uang merupakan instrumen investasi yang berfungsi mengamankan investasi secara jangka pendek sekitar satu tahun atau kurang. Oleh karena itu, investor akan menarik dana saat membutuhkan kas.
Adanya alternatif investasi yang lebih menarik juga bisa memicu aksi redemption di reksadana pasar uang.

Berbeda dengan jenis reksadana  lain, seperti reksadana saham, investor melakukan  subscription atau redemption berdasarkan kondisi pasar. "Pada reksadana pasar uang, aksi investor umumnya lebih dipicu oleh kebutuhan dana investor," ujar Viliawati. Tapi ia memperkirakan, tren redemption tersebut hanya berlangsung sebentar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×