kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor bisa memburu obligasi perdana KAI


Kamis, 19 Oktober 2017 / 20:18 WIB
Investor bisa memburu obligasi perdana KAI


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat kupon Obligasi I Kereta Api Indonesia Tahun 2017 yang akan diterbitkan oleh PT KAI dinilai mampu menarik minat investor. Namun, itu dengan catatan bahwa investor yang bersangkutan memang sedang membutuhkan portofolio berupa obligasi korporasi.

Seperti yang diketahui, Obligasi I Kereta Api Indonesia Tahun 2017 terdiri dari dua seri, yakni Seri A yang bertenor 5 tahun dengan tingkat kupon antara 7,25%-8% dan Seri B yang bertenor 7 tahun dengan tingkat kupon antara 7,5%-8,35%.

Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia Anil Kumar mengatakan, jika investor benar-benar memiliki kebutuhan dengan obligasi korporasi, maka obligasi perdana dari PT KAI bisa menjadi tawaran yang menarik. "Apalagi perusahaannya termasuk BUMN plus rating obligasinya juga tinggi," katanya.

Meski begitu, ia mengingatkan bahwa tingkat kupon yang ditawarkan oleh obligasi tersebut hanya 1% di atas kupon obligasi pemerintah yang bertenor 5 tahun. "Jadi, secara valuasi sebenarnya kurang menarik sekalipun investor sudah tahu perusahaan akan memakai dana obligasi tersebut untuk apa," ujarnya.

Ia pun menyarankan kepada investor yang tidak terlalu membutuhkan obligasi korporasi agar beralih ke tawaran dari perusahaan lainnya. Sebab, menurutnya masih banyak perusahaan yang bisa memberikan kupon lebih tinggi dari obligasi perdana milik PT KAI.

Sebagai informasi, hari ini (19/10) PT KAI mengumumkan penerbitan obligasi perdananya yang dinamakan Obligasi I Kereta Api Indonesia Tahun 2017. Rencananya, 55% dana yang diperoleh dari obligasi tersebut akan digunakan untuk membiayai proyek kereta api Bandara Soekarno Hatta. Sedang 45% sisanya diperuntukan untuk proyek pengadaan kereta api.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×