kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini kondisi pasar modal di era Jokowi-JK


Rabu, 18 Oktober 2017 / 23:02 WIB
Ini kondisi pasar modal di era Jokowi-JK


Reporter: Riska Rahman | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar modal Indonesia selama tiga tahun ke belakang mengalami pertumbuhan. Meski begitu, masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan oleh pemerintah agar pasar modal Indonesia bisa terus tumbuh di tahun-tahun mendatang.

Selama tiga tahun pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla (Jokowi-JK) pergerakan IHSG cenderung menguat. Secara year on year IHSG menguat 9,93%. RTI Business menunjukkan, pertumbuhan IHSG selama tiga tahun mencapai 17,02% per 18 Oktober. Indeks saham domestik ini bahkan berkali-kali menyentuh rekor tertingginya sepanjang tahun ini.

Jumlah kapitalisasi pasar (market cap) IHSG juga mengalami pertumbuhan. Selama tiga tahun terakhir, market cap bursa Indonesia meningkat 25,35% ytd. Data terakhir menunjukkan jumlah market cap pasar modal Indonesia sudah mencapai Rp 6.533 triliun.

Kondisi pasar yang terus membaik pun membuat semakin banyak orang tertarik untuk berinvestasi di pasar modal. Data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan, di 2014 investor yang terdaftar sebanyak 364.465 jiwa. Angka ini terus meningkat sampai akhirnya hingga akhir September 2017 lalu total investor di Indonesia berjumlah 1,06 juta jiwa, melonjak 191,57% selama hampir tiga tahun.

Meski sempat menurun di tahun 2015 dan 2016, jumlah perusahaan yang melakukan initial public offering (IPO) juga bertambah sejak 2014. Hingga hari ini sudah ada 27 perusahaan yang sudah melantai di bursa. Angka ini mengalahkan jumlah IPO di 2014 sebanyak 23 perusahaan, 2015 sebanyak 15 perusahaan, dan 2016 sebanyak 14 perusahaan.

Sayangnya, banyaknya jumlah perusahaan yang IPO tidak menjadikan jumlah emisi IPO di tahun 2017 mengalahkan tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai minggu ketiga September 2017 emisi IPO dari 27 perusahaan tersebut hanya berjumlah sebesar Rp 4,29 triliun.

Angka tersebut baru mencapai sepertiga dari jumlah emisi IPO di 2016 sebanyak Rp 12,07 triliun. Padahal, di tahun itu jumlah perusahaan yang melantai di bursa merupakan yang paling sedikit selama tiga tahun terakhir.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×