kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini alokasi penggunaan dana hasil divestasi Dairi Prima


Selasa, 17 April 2018 / 21:53 WIB
Ini alokasi penggunaan dana hasil divestasi Dairi Prima
ILUSTRASI. PT Bumi Resources Minerals Tbk


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan sebagian saham PT Dairi Prima Mineral milik PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) bakal memasuki tahap finalisasi. China Nonferrous Metal Industry's Foreign Engineering & Construction Co Ltd (NFC) sudah sepakat akan membeli 51% saham Dairi.

Kesepakatan itu muncul setelah jajaran direksi kedua perusahaan mengadakan pertemuan Jumat (13/4). BRMS bakal memperoleh dana segar sekitar US$ 198,9 juta melalui divestasi anak usaha yang bergerak di segmen pertambangan timah dan seng tersebut.

BRMS sudah memiliki pembagian alokasi dana hasil divestasi. "Pertama untuk melunasi sisa pinjaman US$ 90 juta kepada Credit Suisse," ujar Director of Investor Relations Herwin Hidayat kepada KONTAN, Selasa (17/4).

Pinjaman itu BRMS peroleh sejak 2012 lalu untuk mendanai ekspansi Dairi. Dairi juga menjadi jaminan atas pinjaman tersebut.

Oleh sebab itu, BRMS akan lebih dulu melunasi kewajibannya supaya Dairi lepas dari status sebagai jaminan pinjaman. "Sebelum transfer kepemilikan, sahamnya harus bebas dulu dari jaminan," imbuh Herwin.

Dana hasil divestasi juga akan digunakan untuk membayar akuisisi 22% saham yang sebelumnya dimiliki oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Nilai akuisisi keseluruhannya sebesar US$ 57 juta.

Namun, BRMS tidak membayarnya sekaligus melainkan sejumlah US$ 22 juta terlebih dahulu. Sisa US$ 35 juta akan dibayarkan kepada ANTM secara bertahap setelah Dairi beroperasi pada akhir 2019.

Sebagaimana diketahui, jelang akhir Desember 2017, ANTM meneken conditional sale & purchase agreement (CSPA) atas pengalihan 20% saham DPM kepada BRMS. Nilai transaksinya sekitar US$ 57,24 juta.

Segera setelah transaksi selesai, BRMS bakal menguasai 100% saham DPM. Jadi, Herwin memastikan, BRMS masih akan tetap memiliki 49% kepemilikan atas Dairi.

Usai melunasi dua kewajibannya itu, dana hasil divestasi Dairi tersisa sekitar US$ 86 juta. Sisa dana ini yang bakal digunakan untuk mendanai ekspansi aset produktif BRMS.

Selain Dairi, BRMS juga akan berekspansi melalui Gorontalo Minerals. Anak usahanya itu ditargetkan bisa mulai memproduksi tembaga pada 2020. Untuk tahap awal pengembangan perusahaan bakal butuh investasi sekitar US$ 70 juta.

BRMS juga akan menggenjot aset produktifnya yang lain, yakni Citra Palu Minerals yang akan memproduksi emas mulai kuartal III-2019. BRMS butuh sekitar US$ 58 juta-US$ 64 juta untuk pengembangan awal proyek tersebut.

Semua ekspansi yang akan dilakukan itu diawali dengan cairnya dana dari NFC yang juga akan bertindak sebagai kontraktor di tambang Dairi. Namun, Herwin belum bisa memerinci kapan closing atas divestasi dilakukan. "Secepatnya," ujar Herwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×