kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Imbal hasil SR-010 yang lebih kecil jadi pertimbangan utama investor batasi pembelian


Senin, 19 Maret 2018 / 22:14 WIB
Imbal hasil SR-010 yang lebih kecil jadi pertimbangan utama investor batasi pembelian
ILUSTRASI. Peluncuran Sukuk Negara Ritel seri SR-010


Reporter: Grace Olivia | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan Sukuk Negara Ritel seri SR-010 mencapai Rp 8,44 triliun. Hasil ini rupanya melampaui target kuota awal pemerintah sebesar Rp 8,12 triliun. Meski begitu, capaian ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan penjualan sukri seri SR-009 yang mencapai Rp 14,03 triliun.

Penurunan juga terjadi pada jumlah investor sukuk ritel. Tahun lalu, jumlah investor sukri seri SR-009 tercatat sebanyak 29.838 orang. Sementara, jumlah investor seri SR-010 ini hanya 17.922 orang.

Ekonom BCA David Sumual menilai, ada dua hal yang menjadi perhatian investor pada penawaran SR-010. Pertama, terkait imbal hasilnya. Sukuk ritel bertenor tiga tahun ini menawarkan kupon sebesar 5,9%. Nilai ini lebih kecil dari penawaran kupon seri sebelumnya di level 6,9%. Adapun, rata-rata suku bunga deposito perbankan saat ini sebesar 5,72% per tahun. Artinya, perbandingan tingkat imbal hasil antara keduanya tidak begitu signifikan.

Kedua, "gejolak pasar dan nilai tukar rupiah membuat pasar khawatir terhadap prospek harga sukuk ritel ini," ujar David. Kenaikan suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS) dikhawatirkan akan memicu naiknya yield obligasi.

Jika tren yield naik, harga sukri pun terancam akan merosot. Alhasil, jual beli sukri di pasar sekunder menjadi tidak bergairah lantaran peluang meraup capital gain dari penjualan kian menyempit.

Sementara, dari sisi pemerintah, David menganggap wajar target kuota penjualan kali ini jadi lebih rendah. Pasalnya, kondisi permintaan pada penerbitan obligasi ritel pemerintah sebelumnya juga sudah menunjukkan penurunan.

Misalnya, sukri seri SR-009 hanya terjual Rp 14,03 triliun dari target Rp 20 triliun. Juga, Obligasi Ritel Negara 2017 atau ORI014 juga hanya terjual Rp 8,98 triliun atau 67% dari target awal Rp 13,39 triliun.

Namun, sukuk ritel diakui David masih bisa menjadi pilihan menarik bagi investor. Selain imbal hasil yang lebih tinggi sedikit dari deposito, pajak instrumen ini juga lebih murah. "Pajak pembelian sukri hanya 15%, sedangkan pajak deposito 20%. Sukri juga instrumen utang pemerintah, jadi risiko lebih terbatas," ujar David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×