kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga tembaga terus naik di hari ketiga


Kamis, 27 Oktober 2016 / 20:59 WIB
Harga tembaga terus naik di hari ketiga


Reporter: Petrus Sian Edvansa | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Harga tembaga sudah naik tiga hari berturut-turut, yang pertama di bulan ini. Data AS yang tidak terlalu baik menjadi katalisnya. Ditambah lagi dengan berkurangnya pasokan global setelah China memangkas produksi.

Mengutip Bloomberg, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchhange pada Rabu (26/10) terangkat ke level US$ 4.740 per metrik ton. Naik sebesar 0,10% dari hari sebelumnya yang ditutup di level US$ 4.735 per metrik ton.

Apabila dihitung dalam sepekan, harga tembaga naik lebih besar lagi sebanyak 1,48% setelah pada Rabu (19/10) tembaga ditutup di level US$ 4.671 per metrik ton.

Ibrahim, direktur Garuda Berjangka mengatakan bahwa jeleknya data ekonomi Amerika Serikat (AS) pasca dirilisnya data rumah baru yang terjual di AS.

Data dari biro sensus AS memang menyebutkan bahwa hanya sebesar 593.000 rumah terjual pada bulan September, padahal para analis memperkirakan akan ada 601.000 rumah yang akan terjual. Tembaga sendiri, memang jamak digunakan sebagai bahan kabel, pipa air, dan peralatan rumah tangga lainnya.

Selain itu, indeks kepercayaan konsumen di AS juga lebih kecil dibandingkan prediksi. Analis memperkirakan pada bulan Oktober ini, indeks kepercayaan konsumen di AS akan mencapai nilai 101,5, tapi nyatanya, hanya nilai 98,6 yang didapat. "Hal ini kembali lagi agak sedikit melemahkan indeks dollar, sehingga tembaga mampu mendulang penguatan," kata Ibrahim.

Dari segi pasokan, pemotongan produksi di China sampai hampir separuhnya juga membantu mengangkat harga tembaga. "Selama ini untuk memenuhi permintaan, China melakukan impor. Tinggal menunggu saja kapan China akan membuka keran produksi," terang Ibrahim.

Dia juga melihat, perbaikan ekonomi China mampu untuk menyangga tembaga untuk menguat. Pertemuan resmi OPEC nanti juga berpengaruh terhadap fluktuasi harga tembaga ke depan.

Memang, sebagai komoditas turunan dari minyak mentah, harga tembaga memang cenderung mengikuti harga minyak. "Apabila akhir November nanti OPEC mengambil keputusan untuk memangkas produksi, harga tembaga bisa semakin terangkat," terang dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×