kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga saham Grup Barito melejit


Jumat, 21 Oktober 2016 / 07:05 WIB
Harga saham Grup Barito melejit


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pergerakan harga saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menarik untuk dicermati. Sepanjang lebih dari tiga bulan terakhir, harga saham ini terus naik.

Pada 1 Juli lalu, harga saham TPIA berada di Rp 4.200 per saham. Pada 19 Oktober, harga saham TPIA sudah mencapai Rp 17.000, atau naik lebih dari empat kali lipat. Ini adalah level tertinggi.

Kamis (20/10), harga TPIA turun ke level Rp 16.925 per saham. Isu yang beredar di pasar, produsen bahan kimia ini berencana menggelar rights issue. Nah, setelah rights issue, emiten ini juga akan melakukan stock split.

TPIA juga berencana merilis obligasi Rp 500 miliar. TPIA akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi ini untuk pembayaran utang.

Suryandi, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan TPIA, bilang, informasi terkait obligasi benar. "Tapi kalau soal stock split, tidak tahu informasinya dari mana," imbuhnya saat dimintai konfirmasi oleh KONTAN, kemarin.

Rencana menambah jumlah saham beredar atau free float memang menjadi isu di internal manajemen perusahaan. "Tapi yang terakhir itu (menambah free float) belum diputuskan," ujar Suryandi.

Menurut data RTI, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) memegang 45,04% saham TPIA, SCG Chemicals Company Ltd menggenggam 30,57%, Marigold Resources 5,15%, dan Magna Resources Corporation menggenggam 10,33%. Publik di bawah 5% memegang 8,91% saham TPIA.

Kepala Riset Universal Broker Satrio Utomo bilang, pergerakan saham TPIA yang terus menanjak ini lebih disebabkan oleh soal distribusi saham akibat isu aksi korporasi. Misal, ada aksi korporasi seperti rights issue atau stock split yang membuat pemegang saham kelak melepas kepemilikan sahamnya.

Secara psikologis, pemegang saham ini ingin memperoleh gain sebelum melepas kepemilikan. "Jadi, ini lebih ke soal distribusi, sebelum melepas barang ke pasar, harga diangkat dulu," ujar Satrio.

Di sisi lain, saham beredar yang masih sedikit dan kurang likuid juga mempermudah harga saham terangkat. Pergerakan saham BRPT persis dengan TPIA yang terus menanjak.

Per 1 Juli, harga saham BRPT berada pada level Rp 484. Sekarang, harga tertingginya sudah mencapai level Rp 1.245 per saham atau naik lebih dari 2,5 kali lipat. Selain memiliki 10,33% saham TPIA, Magna Resources merupakan pemegang saham mayoritas BRPT dengan kepemilikan 52,13%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×