kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak bisa kembali ke US$ 50


Selasa, 08 Agustus 2017 / 18:20 WIB
Harga minyak bisa kembali ke US$ 50


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) berpotensi melanjutkan penguatan. Secara fundamental, komoditas energi tersebut sekarang ini masih dilingkupi sentimen positif. Analis memperkirakan, harganya bisa masih bisa kembali menembus level US$ 50 per barel.

Mengutip Bloomberg, Selasa (8/8) 15.34 WIB harga minyak WTI 0,41% ke level US$ 49,58 per barel dibanding hari sebelumnya. Jika dibandingkan sepekan lalu, harganya sudah menguat sekitar 0,85%.

Deddy Yusuf Siregar, analis PT PT Asia Tradepoin Futures mengatakan, sentimen positif ini datang dari Amerika Serikat (AS). Salah satunya dari data cadangan produksi minyak mentah yang diperkirakan akan turun.

Meski hal tersebut baru akan dirilis Energy Information Administration (EIA) Rabu (9/8), tetapi cadangan minyak negeri Paman Sam untuk pekan yang berakhir 4 Agustus diproyeksikan akan turun sekitar 2,6 juta barel.

“Ini semakin memberikan sinyal pada pelaku pasar mungkin AS mulai mengurangi produksinya,” ungkap Deddy kepada KONTAN, Selasa (8/8).

Selain cadangan minyak, turunnya aktivitas pengeboran juga bisa memicu penguatan harga. Pada akhir pekan kemarin, kontraktor rig Barker Hughes merilis jumlah rig aktif mengalami penurunan 1 unit menjadi 765 rig. Padahal selama belakangan ini jumlah rig aktif AS selalu mengalami penambahan.

“Impor minyak China dari bulan Januari hingga Juli yang naik sebesar 13,6% menjadi 247 juta barel juga turut memberikan katalis positif,” tandasnya.

Dia memperkirakan, sampai akhir kuartal III nanti harga minyak WTI bisa kembali bergerak di rentang US$ 48-US$ 50 per barel. Sementara untuk Rabu (8/8) minyak WTI diperkirakan akan menguat pada rentang US$ 48,60 – US$ 50 per barel dan sepekan kedepan akan bergerak pada rentang US$ 48,50 – US$ 50,39 per barel.

Secara teknikal kata Deddy, saat ini harga minyak WTI masih bergulir diatas garis moving average (MA) 50 dan MA 100, tetapi masih tertahan di MA 200. Ini mengindikasikan dalam jangka panjang penguatan belum terkonfirmasi.

Indikator moving average convergence divergence (MACD) berada di area positif. Kemudian relative strength index (RSI) berada level 60 dan stochastic di level 58. Sebagian besar indikator mengindikasikan peluang penguatan harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×