kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga gas alam diproyeksi sulit naik tinggi


Senin, 02 Juli 2018 / 21:55 WIB
Harga gas alam diproyeksi sulit naik tinggi
ILUSTRASI. Kapal LNG


Reporter: Grace Olivia | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang paruh pertama tahun ini, tren harga gas alam terbilang cukup baik. Harga bahkan sempat menyentuh US$ 3 per mmbtu pada pertengahan Juni lalu. Namun, laju harga komoditas energi ini tampaknya masih akan tertahan hingga akhir tahun di tengah tingginya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS).

Deri segi permintaan, Direktur Garuda Berjangka Ibrahim tak menampik gas alam masih bakal bergairah lantaran dipengaruhi kebutuhan musim dingin. Namun, ia tak begitu yakin harga akan melesat ke atas level US$ 3 per mmbtu.

Pasalnya, di saat yang sama dalam semester ini, Federal Reserve diproyeksi masih akan mengerek suku bunga acuannya. Sebagai komoditas berdenominasi dollar AS, harga gas alam rentan terpengaruh.

"Apalagi, tampaknya Presiden AS Donald Trump tidak menginginkan harga komoditas bertambah tinggi lagi, seperti minyak, misalnya," kata Ibrahim. Tak tertutup kemungkinan, negara-negara akan mengintervensi demi menjaga harga komoditas energi seperti minyak, batubara, dan gas alam tidak terlalu melonjak tinggi.

Ibrahim memproyeksi, dalam jangka pendek, harga gas alam berpotensi terkoreksi seiring dengan menguatnya dollar dan tingkat yield surat utang AS. Ibrahim memperkirakan harga gas alam berada dalam kisaran US$ 2,75-US$ 2,99 per mmbtu pada semester kedua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×