kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga CPO menyentuh level terendah sejak Desember 2017


Kamis, 18 Januari 2018 / 20:40 WIB
Harga CPO menyentuh level terendah sejak Desember 2017
ILUSTRASI. Perkebunan Kelapa Sawit


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) kembali menyentuh level terendahnya sejak Desember 2017 pada Kamis (18/1).  Analis menduga masih ada peluang harga akan kembali bergerak turun. Apalagi permintaan CPO juga terus menunjukkan tren penurunan.

“Pelemahan harga CPO berpotensi berlanjut pada Kamis (18/1) setelah kemarin ditutup turun, di balik menguatnya mata uang ringgit dan turunnya permintaan,” ujar Faisyal, Analis PT Monex Investindo Futures.

Mengutip Bloomberg, Kamis (18/1) pukul 13.30 WIB, harga CPO kontrak pengiriman April 2018 tercatat melemah 0,95% ke level RM 2.491 per metrik ton. Selama sepekan ini, harganya telah jatuh hingga 3,22%.

Menurutnya, seorang pedagang di Kuala Lumpur mengatakan bahwa harga CPO turun karena lesunya permintaan. Kondisi tersebut membuat cadangan minyak sawit mentah terus bertumbuh. Pada Desember 2017, cadangan minyak sawit di Malaysia naik 7% menjadi 2,7 juta ton atau mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua tahun terakhir.  

Sementara itu, penurunan ekspor juga tetap menjadi sentimen negatif yang membayangi harga CPO. Intertek Testing Services melaporkan, ekspor CPO Malaysia pada pertengahan Januari melemah 7,4% dari bulan sebelumnya. Kemudian Generale de Surveillance menunjukkan adanya penurunan 2,8% dibanding bulan Desember.

Meski begitu, pergerakan ringgit yang kembali melemah diperkirakan sedikit memberi angin segar bagi pergerakan harga CPO. Mengutip Bloomberg, Kamis (18/1) pukul 14.30 WIB pasangan mata uang USD/MYR tercatat menguat 0,14% ke level RM 3.9615 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×