kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga CPO melambung dipicu permintaan saat Ramadan


Rabu, 23 Mei 2018 / 21:36 WIB
Harga CPO melambung dipicu permintaan saat Ramadan
ILUSTRASI.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan permintaan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dari negara Timur Tengah saat Ramadan mengerek harga komoditas minyak nabati ini. Meski terkoreksi tipis hari ini, namun harga CPO disinyalir dalam tren naik.

Mengutip Bloomberg, Rabu (23/5) sore, harga CPO untuk pengiriman Agustus 2018 di Malaysia Derivatives Exchange turun tipis 0,16% menjadi RM 2.473 per metrik ton.

Sebelumnya, Selasa (22/5), harga CPO melonjak 1,27% menjadi RM 2.477 per metrik ton. Sepekan, harganya bahkan sudah menanjak 2,44%.

Analis PT Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan, harga CPO naik karena mendapat peningkatan permintaan dari negara Timur Tengah sejak menjelang Ramadan. Setiap Ramadan, harga CPO memang selalu cenderung naik setiap tahun..

"Meski permintaan cukup masif dari Timur Tengah, namun permintaan tersebut tidak jauh lebih besar dari permintaan rutin China dan India, tapi ini cukup jadi katalis positif agar harga CPO naik," kata Deddy, Rabu (23/5).

Analis Monex Investindo Futures Faisyal menambahkan, harga CPO naik mengikuti tren kenaikan harga minyak mentah dan minyak kedelai. "Biasanya pergerakan satu arah, jika harga minyak mentah naik, maka harga minyak nabati lainnya akan bergerak naik," katanya, Rabu.

Selain itu, harga CPO naik karena suplai CPO berkurang. Data Malaysian Palm Oil Board (MPOB) menunjukkan, selama April 2018, produksi CPO dari negara Asia Tenggara turun 1% menjadi 1,56 juta ton. Produksi yang turun di tengah permintaan yang naik membuat harga CPO melambung.

Tak dipungkiri, kenaikan harga CPO juga karena mendapat sentimen dari melemahnya nilai tukar ringgit malaysia terhadap dollar AS. Melemahnya ringgit membuat harga CPO jadi semakin murah dan mendatangkan permintaan yang lebih besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×