kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harap sabar menunggu BJBR berkibar


Jumat, 24 Februari 2017 / 07:47 WIB
Harap sabar menunggu BJBR berkibar


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pergerakan saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) tahun lalu cukup menarik. Dari titik terendah pada November 2016 di Rp 1.390 per saham, harga BJBR melompat 143% menjadi Rp 3.390 per saham pada penutupan tahun lalu.

Tapi sejak awal 2017 hingga kemarin, saham BJBR turun 32% menjadi Rp 2.300 per saham. Sejumlah analis menilai kenaikan saham BJBR hanya mencerminkan kinerja 2016, tapi di 2017 masih berat.

Analis Mandiri Sekuritas Priscilla Thany menyebutkan, manajemen BJBR mengindikasikan laba bersih konsolidasi (BJB dan BJB Syariah) turun 10% menjadi Rp 1,2 triliun pada 2016. Sejatinya, laba induk usaha BJB tumbuh 19% menjadi Rp 1,6 triliun. "Penurunan laba disebabkan rugi bersih (net loss) segmen syariah sebesar Rp 413 miliar," tulis Priscilla, dalam dalam risetnya di awal Februari (2/2).

Pada tahun ini, manajemen BJBR sudah menetapkan target pertumbuhan kredit sebesar 14%, di mana target itu sama seperti 2016. Non performing loan (NPL) diharapkan sebesar 1,6%, turun dari target NPL tahun lalu sebesar 1,7%. Sementara simpanan diproyeksikan tumbuh 16% dari posisi di 2016.

Strategi BJBR

Priscilla bilang, strategi BJBR masih fokus pada pinjaman konsumer dan komersial, yang ditargetkan tumbuh masing-masing 17% dan 15%. Sementara pinjaman komersial diharapkan berasal dari proyek infrastruktur pemerintah dengan tenor 1-2 tahun.

Sebagai informasi, sebanyak 68% kredit BJBR adalah pinjaman konsumer kepada pegawai negeri sipil. Adapun pinjaman komersial 19%KPR 7% serta kredit mikro 6%.

Analis Maybank Kim Eng Securities Rahmi Marina mengatakan, margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) entitas induk (BJB) pada tahun lalu naik menjadi 7,4%. "Sehingga laba perusahaan induk masih tumbuh sekitar 19% menjadi Rp 1,65 triliun pada 2016," kata dia.

Rahmi juga mengestimasi pertumbuhan kredit tahun ini hanya mencapai 13%, yang didorong kredit pegawai negeri. Tingkat NPL pada tahun ini diprediksi mencapai 2%, naik dari tahun lalu 1,6%.

Analis Ciptadana Securities Syaiful Adrian menyebutkan, tantangan BJBR pada tahun ini berasal dari meningkatnya cost of fund. Sehingga bunga deposito berjangka atau rate of time deposit akan meningkat pada tahun ini, sejalan dengan tingkat likuiditas yang ketat, di atas level 90%.

"Selain itu, ada potensi kemerosotan kualitas aset BJBR pada tahun ini," kata dia. Dua faktor itu turut mempengaruhi kinerja saham BJBR.

Tapi secara fundamental, Syaiful masih meyakini laba bersih BJBR pada tahun ini masih bisa tumbuh 22%, dengan asumsi tingkat non performing financing (NPF) dan NPL dari entitas anak dan induk membaik. Simpanan deposito, kemampuan pinjaman dan pencairan BJBR juga cukup baik.

Syaiful juga bilang, BJBR menjangkau provinsi lain demi mendorong peningkatan fee based income dari transaksi perbankan. Meski demikian, dia menurunkan rekomendasi saham ini menjadi hold dengan target harga sebesar Rp 2.800 per saham.

Sedangkan Rahmi dan Priscilla merekomendasikan sell BJBR, dengan target harga masing-masing Rp 1.800 dan Rp 1.600 per saham. Harga BJBR kemarin berakhir di posisi Rp 2.300 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×