kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gencar ekspansi, AKR Corporindo bidik penjualan 2018 naik 20%


Kamis, 03 Mei 2018 / 18:50 WIB
Gencar ekspansi, AKR Corporindo bidik penjualan 2018 naik 20%
ILUSTRASI. Kawasan industri JIIPE Gresik


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatatkan kinerja positif pada kuartal I-2018. Selama tiga bulan pertama di tahun ini, AKRA mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 34,39% menjadi Rp 5,83 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 4,34 triliun.

Sementara, laba bersih mencapai Rp 929 miliar, naik 260% year on year (yoy).

Segmen bisnis petroleum berkontribusi sebesar 73% pada kuartal I-2018, lebih tinggi dibandig periode yang sama tahun 2017 sebesar 66%. Lini bisnis lainnya, yakni bahan kimia menyumbang porsi 23%. Sementara, bisnis lain-lain berkontribusi 4%.

Presiden Direktur AKRA, Haryanto Adikoesoemo menyatakan, kenaikan kinerja yang cukup signifikan ini terutama disumbang oleh kesuksesan perusahaan melakukan divestasi aset, yakni Khalista yang terletak di China serta divestasi tambang batubara kepada PT Harum Energy Tbk. Dua divestasi ini menghasilkan laba masing-masing Rp 664 miliar dan Rp 64 miliar. “Dari dua transaksi ini, laba meningkat Rp 728 miliar,” ungkap Haryanto usai RUPS, Kamis (3/5).

Untuk divestasi Khalista sebenarnya sudah selesai, namun Haryanto menjelaskan, sesuai dengan dokumen tender, pembeli membayar 50% terlebih dahulu pada akhir Maret. Sementara, 50% sisanya akan dibayar pada akhir Agustus. Berarti AKRA akan menerima dana sisanya pada minggu ketiga September. Dus, AKRA masih akan menerima Rp 664 miliar yang akan dibukukan pada akhir kuartal III-2018.

Haryanto menambahkan, perusahaan masih memiliki dua aset lagi yang sedang dalam proses divestasi. Dua aset ini berkaitan dengan tambang batubara dan diharapkan tahun ini sudah bisa closing deal. Satu aset merupakan perusahaan yang memiliki konsesi jalan dan pelabuhan. Sementara, aset lainnya adalah intermediate stockpile untuk batubara. “Keduanya masih dalam tahap negosiasi,” paparnya.

Ekspansi ritel

Terkait dengan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), manajemen melihat prospeknya tahun ini bakal lebih bagus, karena semua fasilitas sudah lengkap dan berjalan. Diharapkan, kawasan JIIPE dengan adanya semua fasilitas hingga pelabuhan, bisa menarik investor, sehingga perusahaan bisa mendapatkan recurring income dari JIIPE. Tahun lalu, JIIPE menyumbang 3% terhadap total penjualan AKAR. Sementara, untuk profit menyumbang 12%.

Tahun ini, AKRA akan melakukan beberapa ekspansi, di antaranya melakukan perluasan tank terminal untuk anak usahanya PT Jakarta Tank Terminal (JTT), yang merupakan perusahaan joint venture dengan JV Partner Royal Vopak. Perusahaan akan memperbesar kapasitas sebesar 100.000 kiloliter, sehingga total kapasitas JTT secara total akan mencapai 350.000 kiloliter.

Kedua, ekspansi di bidang ritel di beberapa daerah dengan pembangunan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) untuk distribusi BBM bersubsidi. AKRA sudah mendapatkan penunjukan dari pemerintah untuk penyaluran BM bersubsidi selama lima tahun ke depan. AKRA juga bekerja sama dengan BP untuk menjual BBM non-subsidi.

“Kebutuhan dana untuk ekspansi ini mencapai sekitar Rp 300 miliar sampai Rp 400 miliar. Semua ekspansi ini didanai dengan dana yang sudah ada serta kontribusi dari partner,” ujar Suresh Vembu, Direktur AKRA.

Menurut Suresh, penjualan BBM subsidi rencananya akan dimulai pada kuartal III-2018 di Jakarta dan Surabaya.

Dengan serangkaian aksi divestasi dan ekspansi ini, Suresh menyebut penjualan AKRA diharapkan bisa meningkat 20% dibandingkan tahun 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×