kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,13   6,67   0.72%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Garuda Indonesia pinjami US$ 15 juta ke Citilink


Selasa, 03 Oktober 2017 / 16:15 WIB
Garuda Indonesia pinjami US$ 15 juta ke Citilink


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Maskapai penerbangan milik negara, PT Garuda Indonesia Tbk menggelontorkan pinjaman sebesar US$ 15 juta ke anak usahanya PT Citilink Indonesia. Pinjaman ini ini setara Rp 202,5 miliar dengan kurs Rp 13.500 per dollar Amerika Serikat. 

Dalam peryataan resmi di Bursa Efek Indonesia, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Garuda Indonesia Tbk Helmi Imam Satriyono mengatakan, pinjaman tersebut untuk memperkuat struktur permodalan Citilink di tengah persaingan industri penerbangan yang ketat di segmen murah atau low cost carrier (LCC)."Kami berharap pinjaman ini dapat membuat Citilink lebih kokoh dalam permodalan dan menjadi lebih kompetitif dalam menghadapi persaingan," ujar, Selasa (3/10). 

Kata Helmi, berdasarkan aturan yang berlaku, transaksi tersebut sejatina merupakan transaksi afiliasi yang dikecualikan dari kewajiban untuk mengumumkan keterbukaan informasi kepada masyarakat. Pasalnya,  transaksi perusahaan yang listring di BEI dengan kode saham GIAA dengan perusahaan terkendali yang saham atau modalnya dimiliki secara langsung atau tidak langsung paling kurang 99% oleh perseroan.

Sebagai induk usaha, Garuda Indonesia  saat ini tercatat memiliki 94,3% saham Citilink. Sampai akhir 2016, Citilink mengoperasikan 52 unit pesawat yang terdiri dari B737-300/400 sebanyak 5 unit, B737-500 sebanyak 3 unit dan A320-200 sebanyak 44 unit.

Yang pasti, bukan kali ini saja emiten berkode saham GIAA itu memberikan pinjaman kepada Citilink. Pada Juni 2017, Garuda Indonesia juga memberikan pinjaman dengan nilai sama sebesar US$15 juta kepada Citilink. Saat itu, Garuda Indonesia menyatakan struktur keuangan Citilink belum kokoh sebagai anak perusahaan yang baru beroperasi sehingga tidak memungkinkan perusahaan itu untuk mendapatkan pinjaman langsung dari perbankan.

Sebagai gambaran, pendapatan Citilink tahun 2016 mencapai US$ 506,89 juta pada 2016 atau naik 7,84% dibanding dengan realisasi pada tahun 2015. Beban usaha Citilink sendiri mencapai US$ 509,58 juta,naik 10,93% dibanding dengan 2015. Perusahaan ini membukukan rugi usaha sebesar US$2,79 juta pada 2016 atau menurun dibandingkan dengan US$10,56 juta pada 2015.

Dengan peningkatan biaya lain-lain, tercatat rugi bersih Citilink mencapai US$9,75 juta pada tahun 2016.  Rugi bersih ini menurun dibandingkan dengan laba bersih US$3,56 juta pada 2015.

Dalam laporan tahunan Garuda Indonesia, manajemen perusahaan ini menyatakan penurunan kinerja itu ini disebabkan oleh kondisi persaingan yang ketat serta besarnya biaya investasi ekspansi Citilink untuk meningkatkan produksi (ASK) sebesar 23,38%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×