kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fokus menyasar pasien BPJS, pertumbuhan kinerja Mitra Keluarga membaik


Kamis, 10 Mei 2018 / 16:50 WIB
Fokus menyasar pasien BPJS, pertumbuhan kinerja Mitra Keluarga membaik
ILUSTRASI. Rumah Sakit Mitra Keluarga


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mulai banyak melayani pasien pemegang kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, kinerja PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) diperkirakan akan lebih baik di tahun ini. Sejalan dengan target pemerintah untuk menyebarkan kepemilikan kartu BPJS Kesehatan kepada seluruh masyarakat Indonesia, jadi katalis positif bagi industri healthcare yang juga melayani jasa tersebut, termasuk MIKA.

"Dengan MIKA yang kini mulai ikut melayani pasien BPJS harapannya tentu bisa meningkatkan jumlah pasien," kata Adrian M Priyatna, Analis Mega Capital Sekuritas, Rabu (9/5).

Adrian menilai, langkah MIKA mengakuisisi Kasih Group dan mulai melayani pasien BPJS merupakan langkah tepat, karena manajemen MIKA mengakui terdapat penurunan kinerja ketika MIKA belum melayani pasien BPJS dan semenjak mengakuisisi Kasih Group kinerja kembali pulih. Akhmad Nurcahyadi, analis Samuel Sekuritas menambahkan, kinerja MIKA juga bisa terdorong dari konversi empat rumahsakit untuk melayani pasien BPJS.

Sekadar informasi, selama ini bisnis MIKA hanya fokus di kawasan Jakarta dan Surabaya. Namun, setelah mengakuisisi Kasih Group jasa MIKA bisa menyebar ke wilayah Karawang dan Sukabumi. Dengan akusisi tersebut pun MIKA jadi memiliki jasa untuk melayani pasien BPJS.

Adrian mengatakan tantangan bagi MIKA di tahun ini adalah bagaimana menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan hingga ke pasien BPJS. "Kinerja industri rumahsakit di tahun ini akan menarik karena di pasar ada yang baru IPO persaingan jadi tambah," kata Adrian.

Adrian memproyeksikan, pendapatan MIKA di tahun ini bisa mencapai Rp 2,79 triliun dengan laba bersih mencapai Rp 777 miliar. Adrian merekomendasikan buy di target harga Rp 2.050 per saham.

Sementara Vanessa Karmajaya, Analis Yuanta Sekuritas Indonesia merekomendasikan hold di target harga Rp 1.770 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×