kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emiten yang tergencet penguatan rupiah


Senin, 11 September 2017 / 20:52 WIB
Emiten yang tergencet penguatan rupiah


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Nilai tukar rupiah tengah perkasa di hadapan dollar Amerika Serikat. Mengutip Bloomberg, Senin (11/9), kurs rupiah bertengger di level Rp 13.154 per dollar AS. Ini level terkuat sejak November tahun lalu.

Sejumlah emiten dapat terimbas negatif saat rupiah terapresiasi terhadap dollar AS. Diantaranya industri kertas yang memiliki pangsa pasar global. Misalnya, emiten milik Grup Sinarmas, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) yang ingin memperluas pasar ekspor ke Asia, Timur Tengah, dan Afrika.

Selain itu, industri tekstil dan consumer goods yang mengekspor produk ke luar negeri juga akan tertekan. Seperti, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).

Oleh karena itu, "Consumer goods dan tekstil banyak melakukan hedging fund untuk menjaga naik turun dollar," kata Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division PT Anugerah Securindo Indah, Senin (11/9).

Menurutnya, kegiatan usaha emiten yang melibatkan aktivitas ekspor impor membuat nilai tukar punya pengaruh kuat terhadap margin. Beberapa emiten tercatat memiliki posisi yang cukup strategis.

"Yang cukup kuat biasanya pertambangan batubara, dan pengeboran, seperti PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Indika Energy Tbk (INDY), dan PT Petrosea Tbk (PTRO)," imbuh Bertoni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×